Sebagai mahluk yang tak luput dari khilap dan salah, tak jarang kita dalam berinterkasi sosial, ada hal-hal yang mungkin membuat orang tidak nyaman atas perilaku kita, entah itu memang karena sikap dan perilaku kita yang buruk kepada orang lain, ataupun bisa saja orang lain yang memiliki sikap dengki atau iri terhadap kita sehingga membuat dirinya tidak nyaman atas kehadiran kita.
wajarkah dalam suatu hubungan sosial terjadi adanya perselisihan ?
Bisa dikatakan wajar, jika dalam berhubungan sosial terdapat suatu perselisihan, karena watak dan pemikiran seseorang itu berbeda-beda, terlebih jika dalam lingkup hubungan sosial tersebut terdiri dari beberapa suku daerah yan mungkin dari segi kultur dan wataknya jelas berbeda. Namun dari perbedaan tersebut, walaupun dimungkin terjadinya perselisihan, sangat dihindarkan sampai terjadi permusuhan, meskipun pada akhirnya ada saja komplik yang berakibatkan terjadinya suatu permusuhan.
Jika kita fikirkan dengan pemikiran yang tenang dan bersih, memiliki musuh itu sungguh tidak nyaman, karena serasa dunia yang sangat luas ini terasa sempit jika kita memiliki musuh, gerak gerik kita seolah terbatasi karena tidak mau jika disuatu tempat kita bertemu dengan musuh kita. Maka pantaslah dalam suatu peribahasa, “memiliki 1000 teman terlalu sedikit, namun memiliki 1 musuh terlalu banayk”.
sikap seorang muslim, untuk menjauhi sutu perselisiahan, dan permusuhan
Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk menjauhi suatu perselisihan atau permusuhan, bahkan ketika ada orang yang iri, dengki bahkan sampai memusuhi kita, kita selayaknya membalasnya dengan kebaikan, tidak dengan dibales keburukan kembali. Karena sejatinya Ahlak seorang muslim itu rahmatan lil alaamiin. Sebagaimana yang rasulullah saw contohkan, beliau dicaci, dimaki, diludahi, bahakan samapi ada yang mau berniat membunuh rasulullah saw, beliau tidak membalasnya dengan keburukan lagi, melainkan beliau membalasnya dengan kebaikan, sehingga orang yang awalnya benci, dan memusuhi rasulullah saw, atas kemuliaan ahlaknya banyak yang berbalik menjadi orang yang sangat mencintai dan membela rasulullah.
Dicaci dan dimusuhi oleh mahluk, tidak akan dapat menurunkan kemuliaan kita dihadapan Allah swt, jika kita membalasnya justru dengan kebaikan. Tidak akan menurunkan derjat kita dihadapan orang-orang, justru akan menunjukan kewibawaan dan kemuliyaan kita.
7 Tips menghadapi orang yang membenci dan memusuhi kita
Lantas bagaiaman tindakan kita jika ada orang-orang yang menghina, membenci dan memusuhi kita, maka kalahkanlah mereka dengan 7 cara dibawah ini:
- Balas penghinaan mereka dengan bekerja keras dan bekerja cerdas untuk meraih kesuksesan diri sampai hinaan itu jelas tidak relevan
- Balas permusuhan mereka dengan berbuat banyak kebaikan sampai mereka malu dan merasa telah melakukan kesalahan
- Balas kebencian mereka dengan bersungguh-sungguh menebar kasih sayang sampai dunia mafhum bahwa membenci kita adalah suatu kejahatan
- Mereka mencemooh karena kita bodoh, balas dengan cara terus menuntut ilmu, membaca buku, mencari guru sampai dunia maklum bahwa cemoohan mereka adalah suatu kebodohan
- Mereka merendahkan kita karena kemiskinan, maka balas dengan ikhtiar maksimal, bekerja optimal sampai kita kaya dan banyak menebar kebaikan
- Mereka memandang sebelah mata kepada kita karena tidak punya prestasi tidak punya pengaruh dan kehormatan, balaslah dengan banyak menjadi inisiator kebaikan, dan penggerak kemaslahatan sampai kita hidup penuh kehormatan dan kemuliaan
- Mereka menuduh kita jahat dan ahli maksiat, maka balaslah dengan terus berbuat taat, terus menghimpun pahala akhirat dan beramal yang bermartabat.
Dan dari 7 cara ampuh mengalahkan musuh diatas, ada satu prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar; yaitu melakukan 7 cara diatas dengan niat ingin menggapai ridha Allah, hidup bermartabat, maslahat dan penuh taat. Bukan niat untuk balas dendam karena kebencian! Semoga kita dibimbing Allah swt. Untuk membalas keburukan orang lain dengan kebaikan dan menjadikannya motivasi hidup untuk perbaikan. Aamiin
Sumber : ceramah ust Aep (kajian fiqih Kontempoler Radio MQFM Bandung)