Berbicara dengan meniru, tidak selalu dikaitkan dengan suatu hal yang negatif saja, karena kata meniru itu sendiri mempunyai makna yang luas. Boleh jadi jika kita meniru karya orang lain dan mengakui itu adalah karya kita, maka yang demikian itu adalah tindakan yang tidak boleh dan yang seperti itu melanggar hak cipta dan merupakan suatu kegiatan plagiatisme. Namun yang dimaksud meniru disini adalah bagaimana kita meneladani sifat atau sikaf seseorang yang memberikan epek positif pada diri kita.
Lantas hal apa saja yang harus kita tiru ?, siapakah yang harus kita tiru ? dan bagaimana tindakan selanjutnya ketika kita meniru orang dengan niat menjadi pribadi yang baik seperti orang yang kita tiru itu?. Maka disini ada tiga urusan yang menjadi fokus pembahsan mengenai kiat meniru orang sukses. Yaitu Amati, Tiru, dan Istiqomah.
Rasulullah saw adalah role model kesuksesan di dunia maupun di akhirat
kata sukses disini tidak hanya sukses pada urusan dunia, melainkan sukses pada urusan dunia dan akhirat. Bagi umat muslim satu satunya orang yang pertama kita tiru kesukseannya baik pada urusan dunia maupun akhirat, yakni adalah baginda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Beliau lah uswatun hasanah atau sebaik-baiknya yang menjadi suri teladan bagi umat muslim. Ahlaknya yang mulia, tutur katanya yang baik, cara berkomunikasinya yang tepat serta banyak hal lain yang wajib kita tiru dari sosok nabi muhammad saw. Nabi muhammad adalah sosok seorang yang sukses tidak hanya di urusan dunia tapi beliau juga merupakan sosok yang sukses pada urusan akhirat.
Di dunia kita tahu, kalau nabi muhammad saw adalah selain seorang utusan Allah, beliau seorang priseden umat muslim, seoarang panglima perang, seorang yang memegang kunci baitul mal atau kalau sekarang adalah mnteri keuangan, beliau seorang pemimpin yang cerdas, hebat dan berpengaruh di dunia, dan banyak lagi kesuksesan beliau di dunia. Kemudian dalam urusan akhirat jelas beliaulah orang yang paling taat kepada Allaha, orang yang paling zuhud, orang yang paling qona’ah, orang yang paling berkurban dan berjuang di jalan allah, serta beliau sudah Allah kasih jaminan surga baginya.
Cara meniru orang sukses
Selain rasulullah saw, mungkin kita juga bisa meniru orang-orang yang menurut kita dipandang telah sukses dan meiliki rekam jejak yang baik dan sukses dibidangnya. Sebagai contoh ketika kita ingin meniru orang yang sukses dalam hal berbisnis maka kita harus tahu siapa orang yang sukses dalam hal berbisnis. Dulu mungkin pada zaman sahabat yang pandai berbisnis adalah abdur rahman bin auf, said ibnu abdi waqas, talhah. Kalau dizaman sekarang kita bisa lihat ustadz yusuf mansur, aagym, dan yang lainnya. Maka setelah tahu siapa yang mau kita tiru, ikuti langkah-langkahnya yaitu dengan amati, tiru, dan istiqomah.
Maka untuk langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengamati.
Yaitu mengamati bagaimana kehidupan kesehariannya, ruhiyahnya, sikapnya, ahlaknya, pengambilan keputusannya, dan yang lainnya. Kita bandingkan dengan apa yang telah kita perbuat, mana yang belum kita lakukan, mana yang harus kita evaluasi, dan mana yang harus kita perbaiki.
Yang kedua adalah tiru langkah-langkah yang menjadi kiat suksesnya
Setelah kita mengetahui kiat-kiat apa saja yang menjadi jalan kesuksesannya, maka kita tiru dan amalkan kedalam progres ikhtiar kita. Baik dalam hal ruhiyahnya kita perbaiki, sikap dan kebiasaanya kita perbaiki semaksimal mungkin, pengambilan keputusannya, dan yang lainnya. Maksimalkan kita tiru kebiasaan kebiasaan baiknya. Bahakan kalau bisa kita maksimalkan semampu kita.
Yang ke tiga adalah istiqomah
Kiat selanjutnya adalah mengistiqomahkan diri kita terhadap hal-hal kebaikan yang sudah kita tiru. Jadi seorang yang sukses tidak semudah membalikan tangan, meskipun kita sudah tau kiat-kiatnya, sudah meniru kebiasan-kebiasan yang dilakukan orang sukses, maka selanjutnya adalah mengistiqomahkannya. Meniru kebiasan-kebiasaan orang yang sukses mungkin bisa saja kita bisa melakukannya, tapi mengistiqomahkannya dan menjadikannya sebagai habit atau kebiasaan kita itu yang dirasakan kesulitannya.
Maka dari itu meniru orang sukses itu gak salah, selama tahap-tahapnya benar dan syar’i, terlebih kalau yang menjadi pigurnya adalah orang sukses yang taat ibadahnya. Namun pada intinya yang menjadi patokan kesuksean itu adalah ketika kita senantiasa menjaga hubungan dengan Allah, dan mempunyai huibungan baik juga dengan sesama manusia.