Hati yang keras(Qaswat al-Qalb) membuat seseorang tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan duniawi, apalagi untuk sampai pada tingkat pendekatan sufistik lainnya. Dalam kehidupan didunia ini, tidak ada yang tetap dan pasti, kecuali hanya satu yaitu kematian. Adapun yang sifatnya pasti selain kematian, yaitu perubahan. Seperti halnya hati yang terkadang mengalami kondisi yang selalu berubah-ubah. Berangkat dari beberapa pengertian yang menjelaskan tentang hati “qalb” dapat dipahami bahwa hati merupakan suatu keadaan yang selalu berbolak-balik dalam menentukan suatu ketetapan. hati bisa menjadi sehat dan bisa menjadi sakit, sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 10:

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Terjemah:”Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Dalam hal ini, kondisi hati yang memang terus berubah setiap waktunya, itu menunjukan bahwa memang hati terkadang bisa menjadi lunak dan juga terkadang menjadi keras layaknya batu. Yang mana telah ditegaskan pula oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungaisungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. al-Baqarah ayat 74)

Sahabat MQ, pada ayat diatas dijelaskan bahwa pada hati itu terkadang mengkilap bersih dan juga terkadang menjadi hitam kelam sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW “sebisa mungkin seorang muslim memperhatikan kondisi hatinya setiap saat, jangan sampai menjadi keras dan sulit menerima kebenaran.

Aa Gym mengatakan bahwa “Jika ada hati yang keras, coba lihat barangkali karena kurang berdzikir. Perbanyaklah dzikrullah, mengingat Allah, salah satu cara untuk melembutkan hati.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Terjemah:”Dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tenang. “Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Alloh, hati akan menjadi tenang.” (QS. Ar Ra’d ayat 28)

Melalui berdzikir kepada Allah, senantiasa mengingat keberadaan-Nya, hati akan merasa tentram. Jika kita merasa sepi, tidak ada yang peduli, hati keras menuntut bunuh diri, hanya dengan mengingat sang Ilahi akan memberikan peringatan kepada kita bahwa Allah selalu ada dalam segala hal yang kita hadapi.

Sahabat MQ, dengan berdzikir juga akan memancarkan kewibawaan, selain itu, dzikrullah membuat seseorang senantiasa diawasi Allah sehingga selalu meninggkatkan ibadahnya, rasa kembali kepada-Nya, dan semakin dekat dengan-Nya, yang pada akhirnya akan menyelamatkan kita dari siksa Allah.