Sahabat MQ, hanya sedikit orang – orang yang tetap teguh bersama Nabi muhammad shalallahu alaihi wasalam. Berjumlah sedikit dan dapat dihitung dengan jari, di antaranya adalah Abu Sufyan Ibnul Harits. Ia rela mengorbankan dirinya dan tetap maju ke medan pertempuran hingga lawan pun kagum kepadanya.
Sahabat Abbas datang kepada Nabi, ia kagum dengan apa yang telah dilakukan Rasulullah dan meminta Rasulullah untuk meridhainya. Nabi menjawab, “itu sudah aku lakukan dan Allah telah mengampuni segala dosa permusuhan yang telah dia lakukan kepadaku.”
Abu Sufyan adalah saudara sepersusuan Nabi shalallahu alaihi wasalam. Nabi bahkan berkata bahwa ia adalah sebaik-baik keluarga baginya. Allah telah menggantikan Hamzah bin Abdul Muththalib dengan Abu Sufyan.
Setelah itu, Abu Sufyan dijuluki dengan asadullah, atau singa Allah dan singanya Rasulullah. Akan tetapi julukan ini tidak begitu terkenal baginya, layaknya Hamzah radhiyallahu anhu. Rasulullah shalallahu alaihi wasalam juga pernah bersabda, “Abu Sufyan Ibnul Harits adalah pimpinan pemuda penghuni surga.”
Dengan demikian, Abu Sufyan termasuk orang – orang yang diberi kabar gembira untuk masuk surga. Abu Sufyan senantiasa meniti jalan yang telah digariskan oleh Islam hingga ia wafat setelah menderita sakit parah di Mina.
Ia wafat pada tahun 20 hijriyah di zaman kekhalifahan Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu. Sebelum Abu Sufyan wafat, ia berkata kepada keluarganya, “jangan kalian tangisi aku, sesungguhnya aku selama masuk islam tidak pernah melakukan dosa besar.”
Sumber : Mengagumkan 66 orang yang Dicintai Rasul 2 karya prof. Dr. Muhammad Bakar Isma’il