Manusia yang menjalani proses kehidupan pasti tidak pernah lepas dari masalah hidup. Masalah yang kata kebanyakan orang adalah proses pendewasaan diri, namun tak sedikit orang mengalami stress karena masalah hidup yang dihadapinya. Stress adalah suatu tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam diri individu. Sesuatu tersebut dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan yang dinginkan oleh individu, baik keinginan yang ber-sifat jasmaniah maupun rohaniah. Untuk terhindar dari stress, seseorang harus cerdas menentukan arah hidupnya, kapan ia harus berjuang, kapan ia harus belajar dari pengalaman pribadi atau orang lain, dan kapan ia harus memberi jeda dalam hidupnya.
Mencurahkan isi hati merupakan salah satu bentuk mengekspresikan perasaan. Mencurahkan isi hati (curhat) bisa menjadi solusi untuk ketenangan hati dan jiwa seseorang yang tengah dirundung masalah hidup agar terhindar dari stress. Namun kepada siapa seorang Muslim harus mencurahkan isi hatinya ?
Tak jarang, curhat kepada sesama manusia terkadang menimbulkan paham yang berbeda, seperti tidak bisa menerima nasihatnya, tidak bisa mengikuti arahannya, tidak terima dengan solusi yang diberikan oleh sesamanya, atau merasa tidak didengarkan, merasa tidak dipedulikan, bahkan sampai berani menyalahkan Tuhan karena telah menurunkan masalah hidup yang begitu berat terasa. Mulai ragu dengan kehidupan, bahkan beranggapan semua orang itu sama aja. Terkadang seseorang terlalu egois, ingin bahagia, tapi lupa dengan Sang Pencipta, seseorang lebih mengutamakan orang lain ketimbang Allah untuk dijadikan tempat curhatnya.
Seorang Muslim alangkah indahnya jika menjadikan Allah sang maha kuasa sebagai tempat curhat terbaiknya. Sebab Allah-lah yang maha mengetahui seluruh isi hatimu, tanpa berceritapun Allah telah melihat semua permasalahanmu. Dengan curhat kepada Allah, niscaya Allah akan menunjukkan kepadamu jalan yang terbaik pula.
Nabi Ya’qub ‘alaihis salam berkata,
قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Terjemah: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS.Yusuf : 86).
Bisa saja setelah itu, kita diberikan kemudahan, kelapangan dan jalan keluar dari Allah, kita dibuat mengingat kembali agar bersabar dan besarnya pahala bersabar. Melalui shalat seorang Muslim, Allah juga akan memberikan ketenangan yang luar biasa, salat akan menjadi penolong bagi umat Islam. Shalat bukan ibadah yang memberatkan manusia, sebaliknya shalat adalah alat bantu gerakan menuju Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya agar mendapat pertolongan, perlindungan, dan keridhaanNya. Sebagaimana firman Allah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ
Terjemah: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah:153)
Sesungguhnya semua masalah itu tidak sepantasnya disebar dan diceritakan kepada setiap orang yang diadukannya. Cukup semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-sama lemah. Oleh karena itu kita memiliki dzikir لَا حَوْلَ وَ لَا قوَّةّ إِلَّا بِا الله yang maknanya adalah tidak ada daya untuk menghindari kemaksiatan dan upaya untuk melakukan ketaatan kecuali kekuatan dari Allah.
Jika seseorang menampakkan dan mengadukan kesedihan serta kesulitan kepada manusia, maka hal itu tidak meringankan kesedihan terdebut. Namun apabila seseorang mengadukan kesedihan itu kepada Allah, itu lah yang akan bermanfaat baginya. Bagaimana tidak? Sedangkan Allah Ta’ala telah menjanjikan hal itu dalam sejumlah firman-Nya. Jika Anda berkehendak, bacalah dan renungkanlah beberapa firman Allah ini,
وَ إِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Terjemah: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.”(QS Al Baqarah: 186)
Sahabat MQ, semoga Allah selalu ada di dalam hati kita, sehingga bagaimanapun keadaan hati, temaram ataupun senang, Allah selalu mendampingi langkah kita. Sebab genggaman terkuat adalah genggaman Sang Pencipta. Jika kita mencintai Allah, maka Allah akan lebih mencintai kita. Allah tidak pernah tidur, Allah selalu melihat bagaimana kita menjalani hidup.