Bulan Dzulhijjah, bulan yang mulia. Nabi shallallahu alaihi wasalam memerintahkan kita untuk memperbanyak amal saleh. Bahkan sebagian ulama mengatakan, amalan pada setiap hari di awal dzulhijah sama dengan amalan satu tahun. Dan ada yang mengatakan sama dengan seribu hari, sedangkan hari arafah sama dengan 10.000 hari.
Amalan apa saja yang sebaiknya kita lakukan di bulan Dzulhijjah?
- Puasa
Amalan utama yang dilakukan di 10 hari pertama Dzulhijjah adalah puasa. Kita disunnahkan untuk memperbanyak puasa dari tanggal 1 hingga 9 dzulhijah, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong kita untuk beramal sholeh di hari – hari ini. Dan puasa adalah sebaik-baiknya amalan saleh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun biasa berpuasa pada sembilan hari awal dzulhijah, pada hari ‘asyura’ atau 10 muharram, dan berpuasa tiga hari setiap bulannya.
- Memperbanyak takbir dan dzikir
Ibnu ‘Abbas berkata, “berdzikirlah kalian kepada Allah di hari-hari yang ditentukan, yaitu 10 hari pertama dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.”
Bertakbir, bertahlil, bertasbih, bertahmid, beristighfar, dan memperbanyak do’a di 10 hari ini. Kita juga disunnahkan untuk mengeraskan suara ketika bertakbir di mana pun.
- Haji dan Berkurban
Amalan yang hanya bisa dilakukaan di bulan dzulhijjah adalah haji dan berkurban. Pada tanggal 10 Dzulhijah Sampai hari tasyriq, kita disunnahkan untuk berkurban. Hal ini adalah ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.
- Bertaubat
Termasuk hal yang ditekankan di awal Dzulhijah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat, serta meninggalkan tindak zholim terhadap sesama.
Hari Arafah
Di 10 hari pertama bulan dzulhijjah, kita akan mendapati hari arafah pada tanggal 9 dzulhijjah. Hari yang penuh dengan keutamaan.
Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasalam “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari arafah. Yaitu untuk orang yang berada di arafah, Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: apa yang diinginkan oleh mereka?”
Inilah yang menjadi keutamaan orang yang berhaji. Ketika sedang wukuf di arafah, umat muslim rela meninggalkan keluarga, negeri, dan telah menghabiskan hartanya, dan badan mereka dalam keadaan letih. Umat Islam pada saat itu hanyalah menginginkan ampunan, rida, kedekatan, dan perjumpaan dengan Rabbnya. Cita-cita mereka yang berada di arafah inilah yang akan mereka peroleh. Derajat mereka pun akan tergantung dari niat mereka masing-masing.
Sahabat MQ, yang membuat hari arafah menjadi istimewa adalah karena termasuk waktu dikabulkannya doa. Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam pernah menyampaikan, “sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari arafah.”
Maka bagi kita yang tidak berhaji, tunaikanlah puasa arafah. Hal ini berdasarkan hadits Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “puasa arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Sedangkan puasa asyuro akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa arafah lebih utama daripada puasa ‘asyuro. Di mana keutamaannya adalah Allah menghapuskan dosa selama dua tahun, baik dosa-dosa kecil maupun dosa besar yang diringankan oleh Allah.
Sahabat MQ, di bulan Dzulhijjah tentunya kita harus memperbanyak amalan saleh, seperti; salat, sedekah, membaca Alquran, dan lainnya. Tak akan rugi melakukan amalan saleh, karena mengerjakan kebaikan seperti halnya kita sedang menabung kebaikan untuk di akhirat kelak.