Allah banyak memuji Nabi Ayyub alaihissalam ketika ditimpa ujian dan musibah di dalam Al-Quran. Ini menunjukkam Nabi Ayyub alaihissalam diuji bukan karna bermaksiat, tapi karena ketaatan ia dan untuk menaikkan derajatnya. 

Sahabat MQ, bagaimana Nabi Ayyub alaihissalam bisa bersabar?

1. Beliau seorang yang beriman kepada Allah
Ia yakin, Rabbnya yang mencipta dan ia yakin yang memberikan ujian adalah Allah subhanahu wa ta’ala.
Konsep istirja yang Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam ajarkan ketika mendapatkan musibah. Nabi Ayyub alaihissalam juga demikian, mengembalikan semua urusan kepada Allah, karena ia tahu Allah yang mengujinya.

Ketika kita yakin Allah Maha Adil, Allah Arrahman dan Arrahiim, maka kita bisa keluar dari musibah. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda : “Sesungguhnya bersama pertolongan ada kesabaran.”

Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sabar ini tida mungkin bisa ada kecuali dia beriman kepada Allah.

2. Lisannya hanya mengadu kepada Allah
Nabi Ayyub alaihissalam tak pernah mengeluh. Lisannya, hatinya, dan anghota tubuhnya ia tahan dari rasa keluh.

Seringkali kita lupa yang memberi ujian itu Allah, sehingga kita mengadu kepada makhluk terlebih dahulu. Kalau kita memahami ujian dari Allah, dari Rabb dan Illah kita, maka lisannya hanya akan mengadu kepada Allah.

Demikianlah Nabi Ayyub alaihissalam, beliau mengadukan sakitnya hanya kepada Allah. Allah Berfirman :

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (Qs. Al Anbiya : 83)

Agar kita bisa seperti Nabi Ayyub alaihissalam yang punya kesabaran yang panjang dan lisannya hanya mengadu kepada Allah, maka Nabi shalallahu alaihi wassalam mengajarkan di saat musibah, ujian, dan ditimpakan sesuatu yang tidak sesuai, kita memuji Allah. Jika baik, memuji allah dengan alhamdulillah bini’matihi tatimushalohaat. Dan ketika tidak sesuai dengan ingin kita, ucapkan, alhamdulillah alaa kulli haal.

3. Bersama Keluarga Melewati Ujian
Ketika datang ujiam, kita melemah. Pada saat keluarga membersamao, kita akan merasa lebih ringan. Ketika adak eluarga yang mengalami musibah, jangan diabaikan, tapi temani dan doakan.

Kita melihat istri Nabi Ayyub alaihissalam yang membersamai suaminya. Buah dafi kesabarannya, Allah berikan rizki dan fisik Nabi Ayyub alaihissalam kembali sehat.  Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 84:

“Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka), sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.”

Sahabat MQ, Sessorang akan sabar tak berujung karena keyakinan imannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Simak Selengkapnya dalam video Sabar Tak Berujung oleh Ummu Yusuf.