Hidup di dunia ini pasti ada saja masalah, tidak ada satu orangpun yang tidak memiliki masalah. Namun yang menjadi persoalannya, kita berikhtiar untuk keluar dari masalah itu atau diam saja menunggu masalah itu selsai sendiri?. Tidak ada masalah yang dapat terselsaikan dengan sendirinya, oleh karena itu Allah swt berfiman :

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَال

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra’d [13]: 11).

Dalam ayat diatas menginsyaratkan, bahwasannya kita ditungtut untuk beriktiar meskipun takdirnya ada dalam genggaman Allah. Ikhtiar bagian dari ketaatan kita kepada Allah swt dan insya allah dicatat sebagai amal. Namun kita pun jangan mengtuhankan ikhtiar, kita jangan terlalu percaya diri atas iktiar yang kita lakukan, karena kembali lagi diterima atau dotolaknya ikhtiar kita itu tergantung dari ketentuan Allah swt, kewajiban kita hanyalah melaksanakan ikhtiar tesrsebut.

Masalah itu adalah bagian dari karunia Alloh Subhanahu Wa Ta’ala

Sahabat mq, masalah itu adalah bagian dari karunia Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, bukan bagian dari musibah. Masalah menjadi musibah jika kita salah menyikapinya. Seperti ujian di sekolah, ujian tersebut adalah karunia, karena ujian menjadi kesempatan untuk bisa naik kelas. Justru murid yang tidak ujian bisa dianggap tidak sekolah. Dan seseorang yang tidak lulus itu bukan disebabkan soal-soal dalam ujiannya, akan tetapi disebabkan dia salah menjawab soal-soalnya, dia salah menyikapi persoalannya.

Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan kita kekuatan sehingga kita bisa bersungguh-sungguh dalam menghadapi setiap masalah hidup, dan semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa melimpahkan pertolongan kepada kita, karena bahagia yang sesungguhnya adalah bukan pada saat kita bebas dari masalah, tapi jadi dekat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala walau banyak masalah.

Stres itu kebanyakan mikir, dan kurangnya dzikir

Sahabat mq yang baik, salah satu penyebab dari datangnya stres itu, bukan dari banyaknya masalah, tetapi karena kebanyakan mikir dan sangat kurang dzikir. Hidup akan terasa sangat berat manakala kita tidak mendapat pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Salah satu gerbang pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang memiliki derajat sangat tinggi adalah dzikrulloh. Semakin banyak kita mengingat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, semakin dimudahkan segala urusan kita dan hatinya menjadi tentram.

Tingkat kekecewaan dan tingkat kelukaan di hati kita itu sebanding dengan tingkat kemelekatan hati kita kepada selain Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Makin hati kita melekat kepada makhluk maka makin dekat kita untuk masuk kedalam syirkul asghar .

Di balik setiap peristiwa atau masalah pasti ada hikmah

Sahabat mq, di balik setiap peristiwa atau masalah pasti ada hikmah. Karena tidak ada satupun kejadian yang Alloh Subhanahu Wa Ta’ala takdirkan itu terjadi secara sia-sia dan pasti ada hikmahnya. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاء وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ

Artinya :

“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 269)

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tidak mungkin zholim kepada makhluk-Nya. Setiap kejadian yang ditakdirkan pasti mengandung kebaikan. Dan kebaikan itu hanya bisa diraih oleh orang-orang yang yakin dan senantiasa berpegang teguh kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dalam kondisi seperti apapun. Semoga kita termasuk orang-orang yang demikian. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.