Sahabat MQ, sebelum memulai perjalanan, kita perlu menyiapkan bekal, baik uang, kondisi fisik, mental, makanan, dan lainnya. Hal ini agar saat perjalanan, tubuh kita fit dan semua berjalan dengan lancar.

Begitu pun ketika kita hendak bertemu dengan tamu yang agung, Bulan Ramadan, kita perlu menyiapkan bekal untuk menghadapinya. Agar saat menjalani hari-hari di bulan Ramadan, fisik, mental, jiwa, dan harta.

Persiapan Fisik

Kondisi puasa membutuhkan fisik yang kuat. Oleh karena itu, agar tubuh tidak kaget, maka mulailah berpuasa pada bulan Sya’ban. Latih diri agar tubuh terbiasa menahan haus dan lapar. Selain membiasakan diri untuk berpuasa, kita juga perlu menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh kita. Pastikan makanan tersebut halal, baik, dan sehat.

Persiapan Mental

Mempersiapkan mental juga penting sahabat MQ. Biasanya mental ini mempengaruhi reaksi tubuh kita untuk merespon aktivitas tubuh kita.

Mental ini berkaitan dengan pola pikir kita mengenai aktivitas yang akan atau sedang kita jalani. Jika saat puasa kita tidak yakin bisa menyelesaikannya atau kita merasa tidak kuat atau mengeluh dengan beragam alasan, maka tentunya akan sulit untuk kita menyelesaikan puasa.

Seperti Rasulullah dan para sahabat yang memenangkan perang di kala mereka sedang berpuasa. Mental pemenang itulah yang juga menguatkan mereka, yaitu menyelesaikan puasa dan juga memenangkan perang.

Lalu bagaimana supaya mental kita siap menghadapi Ramadan?

Salah satunya kita bisa mempelajari lagi makna Ramadan dan keutaman keutaman amalan di bulan Ramadan. Seperti misalnya, amalan kita dilipatgandakan pahalanya, pintu surga dibuka lebar, neraka dikunci rapat dan setan setan dibelenggu. Dalam sebuah hadis diterangkan:

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap wajah allah), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, kita bisa semakin yakin beramal di bulan Ramadan, bahkan semakin semangat menjalaninya. Atau bahkan malah kita semakin cinta dengan Ramadan dan tidak ingin berpisah dengannya.

Persiapan Jiwa

Selain fisik dan mental ternyata ada hal lain yang harus kita persiapkan yaitu ruhiyah atau kondisi jiwa kita. Persiapkan ruhiyah kita juga dengan ilmu agama dan amalan-amalan harian. Dalam suatu hadist, Aisyah radhiyallahu anha pernah berkata:

“Rasulullah shalallahu alaihi wasalam tidak pernah berpuasa sunah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban.”

Seorang ulama, Sayyid Qutub juga menambahkan, ibadah lain yang harus dipersiapkan adalah memperbanyak tilawah, qiyamullail, salat fardhu berjamaah di masjid, dan dzikir pagi dan petang.

Persiapan Harta

Apakah ibadah di bulan Ramadan itu perlu harta? Disadari atau tidak,  amal-amal kita di bulan Ramadan sangat ditunjang dengan harta. Karena di bulan Ramadan kita akan lebih senang beramal, seperti zakat fitrah, sedekah, memberi makanan berbuka dan sahur, dan lain sebagainya.

Hal itu semua perlu kita persiapkan atau kita rencanakan alokasi anggarannya, supaya kita bisa maksimal memenuhi kebutuhan pribadi dan juga amalan amalan Ramadan kita lainnya.

Lalu, sahabat MQ, sudah sejauh mana kita menyiapkan bekal menuju Ramadan yang tinggal menghitung hari?