Sahabat mq, tidak ada satupun yang terututup dari pengetahuan Alloh. Alloh mengetahui dengan teliti apa yang kita kerjakan dimanapun dan kapanpun, termasuk Allah mengetahui terhadap apa yang menjadi masalah kita. Allah sangat mudah untuk menolong kita untuk keluar dari masalah itu jika kita meminta pertolongan atasnya. Terkadang yang membuat sulit itu karena kita belum ditolong Alloh, kalau kita sudah ditolong Alloh maka akan mudah bagi kita menyelesaikan masalah. Maka dari itu kalau punya masalah minta tolonglah kepada Alloh, karena beratnya masalah itu tergantung pertolongan Alloh, kalau Alloh tolong, itu mudah tetapi kalau Alloh tidak menolong maka akan menjadi sulit.

Setiap kejadian itu ada hikmahnya

Bagi yang sulit membaca hikmah pasti berat, contohnya dompet hilang bagi yang tidak bisa membuka hikmahnya pasti memikirkan pencopet tetapi kalau yang bisa membaca hikmah dia memikirkan dosa apa yang membuatnya bisa sampai dicopet.  Dan jikaalau Alloh memberikan kemudahan persoalan maka Alloh tinggal menggerakan orang lain, contohnya orang memiliki hutang dibalikan hatinya yang dihutangi kepada yang menghutangi oleh Alloh jadi tidak menagih. Semua yang mengatur itu Alloh.

Tidak ada satupun yang terjadi tanpa seizin Alloh

Jangan merasa aman ketika berbuat maksiat. Mudah bagi Alloh untuk membuka aib-aib kita dihadapan setiap orang, mungkin kita terlihat baik itu bukan karena kita benar-benar baik, tapi karena Allah menutup aib-aib kita dihadapan mahluknya. Tak pernah terbayangkan jika Allah swt membuka aib-aib kita, maka betapa malunya diri kita, karena dilumuri dosa. Namun kemaha baikan Allah itu ketika Ia ingin mengingatkan hambanya, tidak serta merta membabarkan didepan umum, melainkan dengan tahapan-tahapannya. Kalau Alloh buka tidak bisa ada yang bisa menutup, semuanya setiap tempat, sudut milik Alloh tidak bisa kita sembunyi dari Alloh, tidak ada maksiat yang bisa bersembunyi dari Alloh, banyak yang akan bersaksi kasur kita, hp kita, dan begitu pula tempat sujud kita.

Allah swt berfirman dalm QS Fussilat ayat 22-23

وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُون  oَوَذَٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya :

“Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”

Kenapa orang berbuat maksiat? Karena imannya lemah. Kenapa imannya lemah? Karena ia belum meyakini Alloh Maha Melihat.

Kalau kita yakin Alloh melihat kita, maka akan sulit berbuat dosa, walaupun tergelincir akan ketakutan tidak diampuni Alloh. Lebih bagus orang yang sudah berbuat dosa lalu bertobat nasuha daripada kita sering berbuat amal tetapi kita menjadi sombong.

Kita mulai sekarang harus menambahkan keyakinan kalau Alloh membuka dosa kita maka hancurlah kita. Maka kuncinya adalah  bertobat, jangan menyebarkan dosa orang lain, karena hati-hati ketika kita sibuk membicarakan dosa orang lain tetapi orang tersebut sudah bertobat dan derajatnya lebih tinggi dimata Alloh dariapada kita bisa berbahaya. Alloh membuka dosa orang lain itu untuk meevaluasi diri kita, apakah dosa yang dilakukan oleh kita yang sama dengan Alloh membuka dosa orang lain tersebut.

Dalam perintah Alloh pasti ada kemuliaan dan juga keselamatan bagi kita diakhirat, dan larangan Alloh itu membuka kita mendapatkan kerugian hingga diakhirat kalau kita melakukan larangan Alloh. Maka bahagia itu taat kepada Alloh, dan siksaan yang pertama bagi yang licik yaitu gelisah. Hidup jangan mengerjakan apa yang Alloh larang dan kalau tergelincir segera bertobat.