Singultus merupakan keadaan refleks yang melibatkan sistem saraf batang otak, saraf vagus, dan frenikus. Refleks ini memicu kontraksi otot diafragma, interkostalis, dan penutupan vocal cord (glotis) secara mendadak, sehingga timbul suara khas. Singultus dapat terjadi karena stimulasi sistem saraf yang menyebabkan distensi lambung (faktor mekanis), seperti proses metabolik, infeksi, psikologis, dan neurologis. Singultus yang menetap atau persisten dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti dehidrasi, aritmia, kelelahan, dan depresi, sehingga memerlukan evaluasi dan tata laksana yang tepat. Singultus dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah cegukan. Singultus adalah hal yang familiar, namun tidak banyak yang memahaminya.
Singultus terjadi akibat spasme involunter diafragma dan otot-otot interkostal diikuti penutupan glotis secara cepat, sehingga memunculkan suara khas “hik”, suara hik tersebut dapat muncul 4 hingga 60 kali dalam semenit.2,4 Secara umum, singultus bersifat akut, dapat hilang sendiri dalam hitungan menit, dan tidak memerlukan penanganan medis.
Secara sederhana penyebab singultus dapat dibagi ke dalam kategori berikut:
- penyakit dengan stimulasi saraf vagus seperti faringitis, pneumonia, pleuritis, ulkus peptikum, distensi abdomen.
- iritasi diafragma seperti peregangan dinding lambung, operasi abdominal, hernia abdominal, hepatosplenomegali, abses subfrenic.
- penyebab sentral seperti tumor otak, ensefalitis, meningoensefalitis, infark serebral, pendarahan otak, multiple
sclerosis. - singultus psikogenik.
- ntoksikasi seperti keracunan alkohol, uraemia, asidosis metabolik, gangguan elektrolit pada gagal ginjal, obat-obatan tertentu berupa beberapa antibiotik, agen antineoplastik, benzodiazepin, opioid (morfin), deksametason, metoheksital, agonis dopamin pada pengobatan Parkinson, steroid inhalasi, dan
- penyebab yang berkaitan dengan anestesi umum seperti intubasi (iritasi mekanis), bronkoskopi atau intervensi lain di dalam tenggorokan.
Cara Menghilangkan Cegukan
Cegukan yang berlangsung sementara dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan secara khusus. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meredakannya lebih cepat, seperti:
- Mengonsumsi air hangat dan madu
- Berkumur
- Menahan napas
- Mengambil napas dalam
- Bernapas menggunakan kantong kertas
- Mengonsumsi jahe segar
- Mengisap potongan lemon
Penanganan khusus perlu dilakukan jika cegukan berlangsung lama atau disebabkan oleh suatu penyakit. Penanganan untuk cegukan berkepanjangan dapat dilakukan melalui pemberian obat chlorpromazine, metoclopramide, baclofen, gabapentin, atau scopolamine untuk menenangkan diafragma. Jika pemberian obat di atas belum dapat mengatasi cegukan, maka dokter akan menyuntikkan obat bius langsung ke saraf yang mengendalikan kontraksi diafragma.
Untuk cegukan yang tidak dapat ditangani dengan pemberian obat, maka dokter akan memberikan rangsangan listrik pada saraf di sekitar leher dengan menggunakan alat khusus. Dan perlu diingat, cegukan akibat suatu penyakit, maka diperlukan penanganan terhadap penyakit tersebut.