Pasukan muslim kalah dalam Perang Uhud, lalu muncul kabar bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasalam telah wafat.
Kabar ini menggemparkan. Hingga beberapa sahabat mulai ragu dengan keimanannya, bahkan ada yang keluar dari Islam. Mereka mengira Rasulullah tidak akan pernah meninggal.
Kemudian turunlah ayat 147 dalam surat Ali-imra,
Rabbanaghfirlanaa dzunuubanaa wa israafanaa fii amrinaa wa tsabbit aqdaamanaa wan surnaa ‘alal qaumil kaafirriin
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa – dosa kami dan tindakan – tindakaan kami yang berlebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang – orang kafir.”
Allah mengajarkan kaum muslimin agar bersabar dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah, dengan tetap berpegang teguh kepada agama Allah dan dengan harapan Allah akan mengampuni dosa – dosa kita.
Maka tatkala kita ingin berdoa agar ditetapkan dalam islam, tengadahkan tangan kita ke langit seraya memohon:
Rabbanaghfirlanaa dzunuubanaa wa israafanaa fii amrinaa wa tsabbit aqdaamanaa wan surnaa ‘alal qaumil kaafirriin
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa – dosa kami dan tindakan – tindakaan kami yang berlebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang – orang kafir.”