Perang dahsyat berkecamuk. Pasukan Thalut berjuang melawan pasukan Jalut.  Sementara Pasukan Thalut semakin berkurang, karena takut melawan Jalut dan bala tentaranya.

Ketika musuh tampak semakin dekat, Pasukan Thalut yang tersisa  memanjatkan doa meminta kesabaran dan kekuatan:

Rabbanaa afrigh ‘alaina shabran wa tsabbit aqdaamanaa wan shurnaa ‘alal qaumil kaafiriin

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi orang – orang kafir.”

Pasukan Thalut mengalahkan Pasukan Jalut dengan izin Allah, bahkan Nabi Daud membunuh Jalut. Maka sesuai janji Thalut, ia menikahkan Nabi Daud dengan putrinya dan ia menjadi pewaris kerajaan.

Allah memberikan Nabi Daud kerajaan, hikmah, dan mengajarinya berbagai ilmu sebagai bekal untuk mendakwahkan Islam.

Benarlah, kebenaran akan selalu mengalahkan kebathilan jika diniatkan karena Allah. Dan Allah akan melimpahkan kesabaran dan kekuatan bagi mereka yang memohon.

Rabbanaa afrigh ‘alaina shabran wa tsabbit aqdaamanaa wan shurnaa ‘alal qaumil kaafiriin

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi orang – orang kafir.”