Usianya sudah tua, sedangkan ia dan istrinya ingin memiliki keturunan yang saleh. Sayangnya, sang istri dinyatakan mandul, tidak bisa mengandung. Namun, ia terus berdo’a, tak pernah berhenti berdo’a, dan tidak menyerah.
Rabbii laa tadzarnii fardan wa anta khairul waaritsiin – ya Allah, janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik.
Doa itu terus ia ulangi, tak pernah sedikit pun ia berburuk sangka pada Allah Sang Pencipta. Maka, di usianya yang ke – 80, Allah perkenankan doanya. Allah anugerahkan anak kepadanya.
Ya. Doa ini diucapkan dari lisan seorang nabi. Nabi Zakaria bertahun – tahun merindukan kehadiran buah hati, namun terus berdoa dengan harap dan cemas. Dan beliau tidak secara langsung meminta anak, tapi ia meminta agar tidak dibiarkan hidup sendiri.
Nabi Zakaria juga senantiasa berbuat baik hingga kemudian allah mengabulkan doanya. Doanya ini kemudian Allah abadikan dalam Al-Quran surat Al-Anbiyaa ayat 89:
Rabbii laa tadzarnii fardan wa anta khairul waaritsiin – ya Allah, janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik.