Dunia adalah ladang untuk beramal, sedangkan akhirat adalah negeri balasan, baik surga maupun neraka. Balasan kita diakhirat sesuai apa yang kita lakukan di dunia. Tidaklah semata-mata seseorang mendapatkan balasan surga, kecuali orang tersebut melakukan amal-amal shaleh dan tidak melakukan ke musyrikan kepada Allah swt. Pun sebaliknya tidaklah semata-mata seseorang mendapatkan balasan siksa neraka, kecuali orang tersebut melakukan kekufuran atau sering melakukan hal keburukan. Tentunya Allah swt akan membalas seseorang terhadap apa yang ia kerjakan selama hidupnya di dunia. Allah Ta’ala berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya ;
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 7-8).
Keadilan Dzat Yang Maha Adil
Allah swt tentunya zat yang maha Adil,tidaklah Allah swt membiarkan orang-orang kufur, orang-orang yang senantiasa berhura-hura, orang-orang yang senantiasa terlena akan dunia dan lupa beribadah kepada Allah swt, padahal tugas dari ciptakannya manusia adalah beribadah kepada Allah swt, maka mereka yang demikian akan menerima balasannya sesuai apa yang dia lakukaannya di dunia.
Tentunya Allah swt akan meng adzabnya dan memasukannya kedalam nerka-Nya yang mana itulah seburuk-buruknya balasan. Sehingga mereka akan merasakan penyesalan yang amat sangat mengenai perbuatannya selama di dunia. Merekapun memohon-mohon kepada Allah swt untuk diberikan kesempatan supaya dikembalikan lagi ke dunia, agar mereka bisa beribadah kepada Allah swt. Namun tidaklah ia bisa kembali lagi ke dunina, karena sesungguhnya itulah hari pembalasan Allah yang nyata, dan hari penyesalan orang-orang kafir, dan musyrik.
Sungguh kita hidup tidak hanya di dunia saja, melainkan setelah kita mati nanti kelak akan dibangkitn kembali, dan akan merasakan kehiupan yang sesungguhnya, yaitu kampung akhirat. Allah swt berfirman :
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
Artinya ;
“Dan mereka berkata,’Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa.’ Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al-Jatsiyah [45]: 24).
Janganlah salah fokus dalam hidup di dunia
Sahabat MQ, Janganlah kita salah fokus dalam hidup ini, pasti akan merasa lelah dan tidak pernah merasa cukup jika kekayaan dunia yang menjadi tujuan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering berdoa:
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.”
“Ya Alloh, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri dari segala keburukan dan kekayaan hati yang selalu merasa cukup dengan pemberian-Mu” (HR. Muslim no. 2721)
Dan hendaklah kita juga senantiasa meminta kekuatan kepada Allah swt dengan senantiasa mengawali aktivitas kita di pagi hari dengan membaca :
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata ollaa billaah
Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemudian dia membaca doa di atas ini,maka akan disampaikan kepadanya, ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’ Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.(HR. Abu Daud, no. 5095; Turmudzi, no. 3426; dinilai shahih oleh Al-Albani)