Sahabat MQ, ulama adalah pelita bagi umat. Keberadaan mereka sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan umat ini ke jalan hidayah. Dengan berpedoman kepada Alquran dan As-sunnah, berdasarkan pemahaman para generasi salafush shalih. Mereka adalah orang-orang terpercaya, pewaris para nabi, yang mengemban tugas besar menjaga agama ini dari berbagai penyelewengan dan penyimpangan.
Karenanya, kepergian mereka merupakan musibah besar bagi umat ini. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan serta merta mencabutnya dari hati manusia. Akan tetapi, Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ‘ulama. Kalau Allah tidak lagi menyisakan seorang ‘ulama pun, maka manusia akan menjadikan pimpinan-pimpinan yang bodoh. Kemudian para pimpinan bodoh tersebut akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan.” (Hr. Bukhari Muslim)
Sahabat MQ, ketika Allah sudah menurunkan dan mengkaruniakan ilmu kepada hambaNya atau kepada manusia, maka ia tidak mencabut ilmu tersebut. Namun, yang terjadi sesungguhnya adalah ilmu tersebut hilang karena meninggalnya para ulama.
Jika hal tersebut dibiarkan, hingga pada titik di mana tiada ada satu pun ulama, maka manusia akan bertanya kepada para pemimpin yang ‘jahil’. Kemudian para pemimpin tersebut karena kejahilannya, akan berfatwa tanpa dasar ilmu yang memadai sehingga mereka sesat dan menyesatkan.