Julaibib radhiyallahu’anhu merupakan salah seorang sahabat Rasulullah yang bukan termasuk orang terpandang di kalangan kaum anshar. Perawakannya kurang bagus. Ia juga tergolong muslim yang tidak memiliki harta banyak. Sehingga, ia jarang terperhatikan oleh orang-orang.
Suatu hari, panggilan untuk berjihad datang tiba-tiba. Julaibib baru saja melangsungkan pernikahannya. Sempat ia merasa bingung. Akan tetapi, akhirnya ia memilih untuk berjihad, meninggalkan istrinya. Namun, Allah berkehendak lain, Julaibib mati syahid dalam perang terakhirnya.
Seusai perang, seperti biasa, Rasulullah selalu menanyakan siapa saja kaum muslim yang syahid. Karena bukan orang terpandang, kaum muslim tidak ada yang merasa kehilangan pasukan.
Sampai akhirnya Rasulullah berkata, “aAu telah kehilangan manusia yang sangat aku cintai dan mencintaiku. Ia adalah Julaibib radhiyallahu’anhu. Carilah dia!”
Setelah mendapat perintah, akhirnya jasad Julaibib ditemukan di tengah kumpulan orang kafir. Ketika melihat jasadnya, seketika Rasul langsung mengangkat dan menyandarkan jasad Julaibib di lengannya.
Sahabat MQ, belajar dari Julaibib radhiyallahu’anhu yang hanya merindukan syahid dari pada pengakuan orang lain diatas ketaqwaannya yang besar. Dibalik perawakan yang biasa saja, harta yang tak banyak, tetapi ia tidak pernah berkecil hati untuk selalu menjadi manusia yang senantiasa bertaqwa dan beriman di jalan Allah.