Sahabat MQ, siapa yang tidak mengenal sosok Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq?

Ilustrasi Khalifah Abu Bakar As Shiddiq

Abu Bakar As-Shiddiq termasuk orang yang paling awal memeluk agama Islam, atau yang dikenal sebagai sebutan As-sabiquna Al-awwalun. Setelah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam wafat, Abu Bakar lah yang pada akhirnya menerima estafet kepemimpinan dan menjadi Khalifah Islam yang pertama, di tahun 632 hingga 634 Masehi. 

Selain itu, beliau juga merupakan salah satu di antara empat Khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau Khalifah yang diberi petunjuk.

  1. Keislaman Abu Bakar

Bercerita tentang keislaman sosok Abu Bakar, maka sejarah menuliskan, bahwa sudah sejak zaman jahiliyah, Abu Bakar bersahabat dengan Rasulullah. 

Diceritakan pada suatu hari, beliau hendak menemui Rasulullah, dan ketika bertemu dengan Rasulullah, ia pun berkata, “Wahai Abdul Qosim (panggilan Nabi), ada apa denganmu sehingga engkau tidak terlihat di majelis kaum mu, hingga orang-orang menuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan lain lain lagi?”, 

Mendengar ucapan Abu Bakar, Rasulullah pun bersabda, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah dan aku mengajak kamu kepada Allah”, dan setelah selesai Rasulullah berbicara, Abu Bakar langsung memeluk Islam.

Melihat keislaman Abu Bakar, Rasulullah pun bergembira sekali, hingga tidak ada seorang pun yang ada diantara kedua gunung Mekkah yang merasa gembira melebihi kegembiraannya. 

Tidak sampai disana, setelah keislamannya, Abu Bakar kemudian menemui Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa’ad bin Waqas untuk mengajak mereka turut memeluk Islam, lalu mereka pun masuk Islam.

  1. Masa Kekhalifahan dan Wafatnya Abu Bakar

Sahabat MQ, ketika peristiwa hijrah saat Nabi Muhammad pindah ke Madinah, Abu Bakar merupakan satu satunya orang yang menemani perjalanannya. Abu Bakar secara garis kekeluargaan memang terkait dengan Nabi Muhammad, karena anak perempuannya Ummul Mukminin Siti Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah hijrah.

Dalam Thabaqat Ibnu Sa’ad disebutkan, bahwa masa kekhalifahan Abu Bakar berjalan selama 2 tahun 3 bulan, ditambahkan masa kekhalifahannya lebih sepuluh hari.

Wafatnya Abu Bakar As-Shiddiq bertepatan dengan bulan Jumadil Akhir tahun 13 hijriyah, para ahli sejarah ada yang mengatakan bahwa wafat beliau di waktu antara maghrib sampai dengan isya.

Diriwayatkan dari Ummul Mukminin, Aisyah r.a beliau berkata , “Mula-mula ayahku merasa sakit sesaat setelah beliau selesai mandi. Saat itu bertepatan pada hari Senin tanggal 7 Jumadil Akhir. 

Dikisahkan, hari itu cuaca sedang dingin sekali, saking dinginnya, beliau terserang demam selama 15 hari hingga hanya keluar rumah untuk mengimami shalat berjamaah. Sebelum wafat, beliau meminta Sahabat Umar bin Khattab agar menggantikannya menjadi imam shalat bagi umat Islam.

Hingga setelah selesai shalat, para Sahabat pun berbondong untuk datang menjenguk beliau yang sedang sakit. 

Di hari-hari itu, yang beliau rasakan, semakin bertambah hari, bertambah pula rasa sakitnya. Meskipun di sela-sela kondisi sakitnya itu, beliau menyempatkan diri menyinggahi rumah yang ditinggalkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam untuk bertawasul disana. dan pada hari yang sama pula, beliau menyempatkan mengunjungi Sayyidina Utsman bin Affan. 

Hari terus berlalu, dan dalam keadaan sakit, ketika para Sahabat datang menjenguk, Abu Bakar As-Shiddiq pun bertanya, “Hari apa ini?”, mereka yang datang menjawab “Senin”, Beliau kemudian bertanya lagi “Lalu hari apakah Nabi wafat?”, mereka kembali menjawab “Senin”. Alhasil, beliau pun langsung memanjatkan doa dengan berkata, “Ya Allah matikanlah aku pada malam ini”. 

Setelah memanjatkan doa, Abu Bakar lagi-lagi bertanya pada para Sahabat, “Wahai para Sahabat, berapa kain kafan yang dikenakan pada Nabi?”, mereka menjawab “Tiga”, kemudian beliau pun menyuruh orang-orang untuk menyiapkan tiga kain kafan baginya dan agar kelak dia dimandikan oleh isterinya Asma’ binti Umais.

Sahabat MQ, pada akhirnya, kalimat terakhir yang diucapkan oleh Abu Bakar sebelum wafat adalah, “Matikanlah aku dalam keadaan muslim dan susunlah aku bersama orang-orang shalih”. Hingga Abu Bakar meninggal pada waktu malam, dan segera Sahabat Umar bin Khattab juga seluruh Sahabat Madinah lainnya melakukan shalat jenazah dengan perasaan sedih yang diiringi tangis. Abu Bakar pun dikuburkan berdampingan dengan makam Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam.

Sahabat MQ, dari Abu Bakar Ash Shiddiq, kita dapat mempelajari banyak hal. Beliau beriman, sebelum orang lain beriman. Beliau setia menemani Rasulullah dalam keadaan apapun. Hingga Abu Bakar menjadi laki-laki yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. 

Suatu hari, ‘Amr bin Al Ash Radhiallahu’anhu bertanya kepada Nabi Shallallahu’alahi Wa Sallam, “Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Amr bertanya lagi: ‘Kalau laki-laki?’. beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’.” (HR.Muslim)