Sahabat MQ, Otak memegang kendali penuh dalam proses produksi bahasa pada manusia. Sebagai bagian dari sistem saraf manusia, ada bagian-bagian otak yang mengatur bagaimana ujaran atau tulisan dihasilkan oleh manusia. Otak terdiri dari dua bagian, yaitu batang otak dan korteks serebral. Koroteks serebral inilah yang mengatur fungsi intelektual dan bahasa. Korteks serebral terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Hemisfer kanan tidak sebanyak diuraikan hemisfer kiri disini, karena pengaturan bahasa diyakini lebih banyak terdapat di area hemisfir kiri. Wernicke dan barca adalah dua bagian hal yang tidak bisa dilepaskan bila kita berbicara tentang proses bahasa manusia. Wernicke adalah bagian otak yang bertanggung jawab terhadap pemahaman bahasa dan berbicara.
Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap manusia
Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap manusia, karena manusia merupakan makhluk sosial, yang sejatinya tidak akan terlepas dari kegiatan-kegiatan sosial, yang diantaranya yang paling utama dan dilakukan setiap harinya oleh manusia adalah berinteraksi atau berkomunikasi. Setiap orang pasti ingin melakukan proses komunikasi secara lancar, agar tujuan yang dimaksud lebih mudah tercapai dan difahami oleh lawan bicara kita.
Maka dari itu mempelajari bahasa, merupakan salah satu alat penunjang dalam kelancaran berkomunikasi, namun, selain itu ternyata mempelajari bahasa juga memiliki manfaat untuk otak manusia, berikut manfaat mempelajari bahasa untuk otak manusia.
manfaat mempelajari bahasa untuk otak manusia
Pertama, meningkatkan potensi sel otak
penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di lund university (swedia) membuktikan bahwa lebih banyak belajar bahasa, akan meningkatkan ukuran, dan aktivitas di area otak yang terpisah dari pusat bahasa.
Dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa mahasiswa bahasa mengalami pertumbuhan hippo-campus yang lebih besar, hippo-campus adalah bagian otak yang berkaitan dengan pembelajaran dan navigasi spasial. Selain itu, area lain yang juga turut berkembang yaitu bagian korteks serebral atau lapisan otak paling luar.
Kedua, melindungi dari penyakit Alzheimer dan demensia
Penilitian yang dilakukan di inggris oleh seorang ilmuan di university of edin-burgh inggris, dan nizam institute of medical sciences india, menemukan fakta/ bahwa mempelajari dua bahasa dapat melindungi otak dari penyakit alzheimer. Penyakit ini adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berfikir dan berbicara, serta perubahan perilaku secara bertahap, kondisi ini banyak ditemukan pada orang yang sudah lanjut usia, yaitu orang-orang diatas 65 tahun. Selain itu juga menyebabkan pertumbuhan penyakit demensia, yaitu kumpulan penyakit dengan gejala-gejala yang mana mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berfikir dan berinteraksi dengan orang lain. Seringkali memori jangka pendek, fikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik terpengaruh dapat mengalami perlambatan, dibanding menggunakan obat.
Ketiga, memproses informasi secara efisien.
belajar bahasa akan melatih otak untuk mengeluarkan informasi yang sesuai dan dibutuhkan. Otak dapat memilih informasi yang relevan, sehingga informasi yang tidak berhubungan tidak akan memenuhi pikiran, dengan begitu, proses kerja dan berpikir akan berfungsi secara maksimal.
Keempat, Otak lebih tajam
Hal ini dirasakan bagi sahabat-sahabat yang belajar bahasa Asing pada usia dewasa. Sahabat yang menguasai dua atau lebih bahasa asing memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membaca dan juga kecerdasan.
Kelima, pengambil keputusan yang baik
Orang yang berfikir dalam bahasa lain ternyata cenderung membuat keputusan yang rasional, orang yang melakukan proses berfikir dalam bahasa lain juga tidak terlalu menggunakan emosi saat membuat keputusan.