Di suatu malam,seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan di mana saja.
Ketika ular mulai memasuki ruangan tersebut, ia tidak sengaja merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular tersebut terluka. Merasa diserang oleh gergaji tersebut, ular itu mulai membalas dengan mematuk gergaji berkali-kali.
Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan ular tersebut mengalami luka parah di bagian mulutnya. Ular itu semakin putus asa. Akan tetapi, karena amarahnya begitu besar, ular tersebut berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuh dengan membelit gergaji tersebut sekuat tenaga.
Belitan ular tersebut membuat luka ditubuhnya semakin parah, ia pun akhirnya mati binasa dengan sia-sia.
Sahabat MQ, terkadang saat kita marah, kita ingin langsung melampiaskannya pada orang untuk memuaskan kekesalan. Akan tetapi, sebenarnya, saat kita melakukan hal tersebut, kita akan menyadari bahwa seseorang yang terluka dan lebih sengsara adalah diri kita, karena amarah hanya akan membuat hati kita resah, tanpa menyelesaikan masalah.
(Konten ini disiarkan untuk Program Berhenti Sejenak MQFM)