Al-Mutanabbi adalah seorang penyair Arab. Sewaktu kecil ia pernah berjalan-jalan ke pasar di Kota Baghdad dengan membawa uang lima dirham.

Ketika melewati sebuah kedai semangka, ia merasa tergiur dan berniat untuk membelinya. Ketika bertanya tentang harganya, ia mendapati bahwa harga semangka itu senilai sepuluh dirham. Ia kemudian mencoba menawarnya menjadi lima dirham, akan tetapi penjual itu tidak memberikannya.

Tidak jauh dari kedai itu, terdapat sebuah penginapan dan disaat yang bersamaan, seorang berpakaian saudagar keluar dari sana.

Si penjual semangka dengan segera langsung menghampiri dan menawarkan semangka itu kepada saudagar kaya dengan harga lima dirham. Akan tetapi, saudagar itu kemudian menawarnya menjadi dua dirham. Si penjual akhirnya menyetujui penawaran tersebut.

Melihat kejadian itu, Al-Mutanabbi kemudian menghampiri penjual semangka dan langsung bertanya, Mengapa anda menjual semangka itu hanya senilai dua dirham, padahal tadi saya tawar senilai lima dirham.”

Si penjual semangka menjawab, Diamlah anak kecil, saudagar itu orang kaya.”

Al-Mutanabi kemudian terdiam. Lalu, ia berpikir, bahwa ternyata banyak di antara manusia yang memandang kepribadian hanya dari penampilannya saja. Mereka bersikap baik kepada seseorang yang terlihat kaya raya. Sebaliknya, ia akan meremehkan siapa saja yang terlihat sederhana.