MQFMNETWORK.COM, Bandung – Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2024 lebih awal. Hal ini agar tidak ada penumpukan pemudik sehingga perjalanan masyarakat menuju kampung halaman bisa lebih nyaman. Jokowi mengatakan jumlah pemudik pada Lebaran 2024 mengalami lonjakan yang besar mencapai 56 persen. Total ada 190 juta masyarakat yang diprediksi melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2024.

Sebelumnya, Brigjen Raden Slamet Santoso, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, menyatakan bahwa prediksi untuk arus mudik lebaran tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan, dengan perkiraan jumlah mencapai hampir 193,6 juta jiwa.

Hasil survei dari Kementerian Perhubungan juga menegaskan peningkatan tersebut, dengan sebagian besar pergerakan pengemudi menggunakan berbagai moda transportasi seperti kereta api, roda empat, bus, sepeda motor, pesawat, dan kapal laut. Slamet menekankan bahwa selain pengaturan arus lalu lintas, pihaknya juga akan fokus pada pengamanan dan kesiapan tempat-tempat ibadah serta tempat wisata dan pusat transportasi.

Kesiapan dari berbagai instansi terkait telah mencapai 98 persen, termasuk kondisi jalan tol, jalan non-tol, serta pelabuhan seperti Pelabuhan Merak Bakauheni, dan Gilimanuk Ketapang. Adapun puncak arus mudik jatuh pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau pada hari Sabtu, 6 April 2024. Sementara itu, prediksi puncak arus balik akan jatuh pada H+5 atau Senin, 15 April 2024.

Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar ST, MT mengungkapkan rencana operasi angkutan lebaran sudah disiapkan sejak dari awal tahun ini. Dipersiapkan lebih awal, karena mengingat waktu lebaran yang akan terus maju lebih awal. Hal tersebut untuk dapat mempersiapkan operasi arus mudik yang lebih baik.

Pada awal Ramadhan, menurut Dhani, telah disusun rencana operasi dan per tanggal 3 April lalu, sudah diterapkan posko-posko baik secara nasional maupun tingkat provinsi. Berdasarkan survei nasional, penduduk Indonesia yang akan melakukan mudik lebaran di tahun ini menjadi yang terbesar setelah pandemi covid beberapa waktu lalu.

Jawa Barat sendiri akan mengalami peningkatan jumlah pemudik di tahun ini. Hampir 72 persen masyarakat Jawa Barat akan melakukan aktivitas mudik baik internal antar kota di Jawa Barat maupun ke luar Jawa Barat, ujar Dhani dalam Bincang Sudut Pandang Radio MQFM Bandung, Jum’at pagi (05/04/2024).

Provinsi Jawa Barat tidak hanya menjadi asal dan tujuan mudik, tapi juga menjadi jalur lintasan dari arah barat menuju timur. Untuk jumlah pemudik sendiri menurut Dhani, yang paling banyak menjadi tujuan adalah Jawa Tengah dan Yogyakarta, disusul Jawa Timur dan Jawa Barat.

Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar ST, MT

Pihaknya menuturkan, tahun ini sudah dipastikan akan ada peningkatan jumlah pemudik, sehingga seluruh moda transpotasi diperkirakan akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kendaraan akan didominasi oleh pengendara yang melintasi jalur Tol dan juga jalur Arteri. Faktor kenaikan angka pemudik, dapat dilihat dari sudah dihilangkannya pembatasan mobilisasi masyarakat dan juga kebanyakan masyarakat sudah mulai rindu untuk melakukan mudik lebaran.

Berdasarkan hasil survei, adanya libur panjang diperkirakan menjadi salah satu faktor melonjaknya angka pemudik yang cukup tinggi. Karenanya libur lebaran dan cuti lebaran dinilai relatif lebih lama. Maka dari itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa kategori posko yang disediakan dibeberapa titik yang akan dilalui oleh para pemudik.

Beberapa kategori posko tersebut disiagakan untuk pengendalian lalu lintas yang bekerja sama dengan kepolisian. Adapun posko tersebut berada di 12 titik yang rawan kemacetan dan juga rawan kecelakaan. Seperti halnya di jalur Puncak, jalur Pantura, Simpang Jomin dan juga jalur Garut Tasik yang dinilai rawan kemacetan.

Terdapat beberapa waktu yang cukup krusial, yang pertama puncak arus mudik H-2 lebaran dan H+2 yang menuju tempat wisata. Pihaknya juga telah melakukan beberapa skema untuk mengantisipasi lonjakan pada waktu-waktu tertentu tersebut.  Selain itu, kesiapan personil yang ditempatkan di beberapa titik simpul transportasi seperti di bandara, stasiun dan pelabuhan telah disiapkan.

Kolaborasi dengan dinas terkait, menjadi hal yang penting juga menurut Dhani. Karenanya pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan juga BPBD dalam mengantisipasi titik-titik yang dinilai rawan bencana. Selain lonjakan pemudik, hal yang perlu diperhatikan juga adalah kondisi cuaca ekstrem yang dapat melanda saat mudik tiba. Para pemudik diharapkan dapat memahami kondisi jalan yang akan dilalui termasuk wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga rawan bencana lainnya.

Masyarakat dihimbau untuk dapat melakukan pengaturan waktu keberangkatan saat mudik lebaran. Karenanya akan ada sekenario untuk lalu lintas maupun monitoring untuk angkutan transporatsi umum. Diharapkan juga bagi para pemudik untuk dapat menyiapkan kendaraan anda agar dalam kondisi yang layak jalan dan memperhatikan kondisi fisik kesehatan pemudik juga menjadi hal yang penting. Para pemudik juga dapat memanfaatkan rest area yang telah disediakan atau posko-posko mudik lebaran yang sudah disiagakan di beberapa titik yang akan dilalui pemudik.