Sahabat MQ, jodoh dan pernikahan selalu saja menarik untuk diperbincangkan. Pembahasan terkait jodoh pun seakan tak pernah ada habisnya. Masa penantian bertemu dengan jodoh, seringkali membuat khawatir dan resah.
Tak jarang pula orang mempertanyakan jodohnya, seperti apa jodohnya, bagaimana cara ia mendapatkan jodohnya, dan sekelumit pertanyaan tentang jodoh lainnya.
Untuk menjawab pertanyaan terkait jodoh tersebut, kebanyakan orang memutuskan untuk pacaran. Berpacaran dianggap sebagai masa perkenalan individu atau masa penjajakan dan sebagai perwujudan rasa cinta kasih terhadap lawan jenisnya.
Pacaran dalam Islam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan tersebut bersama mahramnya.
Sedangkan dalam berpacaran, sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari berduaan antara dua insan, laki-laki dan perempuan tanpa mahram, pandang memandang yang mengundang syahwat, bahkan sentuh menyentuh, yang sudah jelas tidak diperbolehkan menurut syari’at islam.
Jika memang pacaran tidak diperbolehkan dalam islam, bagaimana cara kita menjemput jodoh terbaik?
Jodoh itu misteri. Namun percayalah, jodoh tak akan lari, tak akan tertukar, dan akan datang pada waktu yang tepat. Sehingga tak perlu risau dan justru melakukan hal yang Allah tidak suka ketika menanti jodoh datang.
Minta pada Allah
Hal yang harus dilakukan untuk menjemput jodoh terbaik adalah meminta kepada Allah dan berusaha menjadi baik agar Allah berikan jodoh terbaik.
Dalam surah An-nur ayat 26, Allah berfirman : “Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik/ dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.”
Dalam ayat tersebut sudah jelas, jodoh merupakan cerminan dari diri kita, sehingga untuk menjemput jodoh terbaik, haruslah senantiasa memperbaiki diri. Selain memperbaiki diri, menjemput jodoh tentu tidak bisa hanya berdiam diri dan hanya menunggu kapan datangnya jodoh. Jodoh haruslah diusahakan dengan sekuat tenaga, yakni dengan menjemputnya sesuai dengan yang dibenarkan syari’at agama islam.
Menjemput Jodoh yang Disyariatkan Islam
Sahabat MQ, untuk menjemput jodoh terbaik, telah diatur sangat jelas dalam islam, berlandaskan Alquran dan sunnah//
Dalam islam sebelum melangsungkan pernikahan diperbolehkan untuk saling mengenal satu sama lain atau ta’aruf. Dalam masalah ta’aruf memang tidak ada cara khusus, namun bukan berarti ta’aruf ini dapat disamakan dengan pacaran. Sebab ta’aruf harus dilakukan tanpa melanggar aturan syariat maupun adat masyarakat.
Terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan terkait ta’aruf, yakni sebelum terjadi akad nikah, kedua calon pasangan statusnya adalah orang lain bukan mahram, sehingga berlaku aturan lelaki dan wanita yang bukan mahram.
Mereka tidak diperkenankan untuk berduaan, saling bercengkrama, bahkan sentuh menyentuh. Dalam hal ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “jangan sampai kalian berdua-duaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya, karena setan adalah orang ketiganya.” (HR. Ahmad)
Cara menggali data pribadi masing-maisng calon, bisa melalui tukar biodata, dengan saling menceritakan biografinya secara tertulis, sehingga tidak harus melakukan pertemuan untuk saling cerita. Terutama terkait data yang diperlukan untuk kelangsungan keluarga dan ada yang tidak harus diketahui orang lain. Dan jika terdapat keterangan dan data tambahan yang dibutuhkan, maka diperbolehkan berkomunikasi melalui pihak ketiga, seperti kakak lelakinya, orang tuanya atau teman terdekatnya.
Kemudian setelah ta’aruf diterima, dapat dilanjutkan dengan nazhar atau melihat calon pasangan dengan datang ke rumah calon pengantin wanita, sekaligus menghadap langsung orang tuanya.
Sebelum memutuskan, musyawarahkan terlebih dahulu dengan Allah, yaitu dengan salat istikharah, meminta petunjuk Allah untuk diberikan yang terbaik menurut Allah, baru kemudian bermusyawarah dengan keluarga.
Sahabat MQ, jika kita ingin mendapatkan jodoh terbaik, sudah sepatutnya menjemputnya dengan sebaik-baik cara, sesuai dengan syari’at ajaran islam.