Sahabat MQ, bagaimana menyempurnakan cinta kepada sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam diri kita?

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali membagi derajat cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi dua tingkatan, yang berarti dengan menyempurnakan dua tingkatan ini seorang akan memiliki kecintaan yang sempurna kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ini tanda kesempurnaan iman dalam dirinya.

Tingkatan Pertama

Tingkatan pertama yang wajib yaitu kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang mengandung konsekuensi menerima dan mengambil semua petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari sisi Allah dengan penuh rasa cinta, rida, hormat dan patuh, serta tidak mencari petunjuk dari selain jalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara utuh.

Kemudian, kita mengikuti dengan baik agama yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan dari Allah, dengan membenarkan semua berita yang beliau sampaikan, menaati semua kewajiban yang beliau perintahkan, meninggalkan semua perbuatan haram yang dilarangnya, serta menolong dan membela agama sesuai dengan kemampuan untuk mengahadapi orang-orang yang menentangnya.

Tingkatan ini harus dipenuhi oleh setiap muslim dan tanpanya, keimanan seseorang tidak akan sempurna.

Tingkatan Kedua

Yaitu tingkatan kemuliaan. Maknanya, kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengandung konsekuensi meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan baik, mengikuti sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar dalam tingkah laku, adab, ibadah-ibadah sunnah, serta semua adab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sempurna dan akhlak beliau yang suci.

Kita juga perlu memberikan perhatian besar untuk memahami sejarah dan perjalanan hidup beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, rasa senang dalam hati dengan mencintai, mengagungkan, dan memuliakan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, senang mendengarkan ucapan atau hadits beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan selalu mendahulukan ucapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas ucapan selain beliau.

Dan termasuk yang paling utama dalam tingkatan ini adalah meneladani sikap zuhud beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap dunia, dengan mencukupkan diri dengan hidup sederhana di dunia dan kecintaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada balasan yang sempurna di akhirat kelak.

Sahabat MQ, jelas bagi kita makna mencintai sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sebenarnya dan jelaslah besarnya keutamaan dan kemuliaan mengikuti sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka sejatinya, seorang muslim yang mengaku mencintai Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terlebih lagi yang mengaku sebagai ahlus sunnah wal jama’ah adalah orang yang paling semangat dalam mempelajari dan menerapkan sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sikap dan tingkah lakunya.

Khususnya, di zaman sekarang ketika sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi asing dan jarang diamalkan di tengah-tengah kaum muslimin sendiri. Karena, seorang muslim yang mengamalkan satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah dilupakan, dia akan mendapatkan dua keutamaan pahala sekaligus, yaitu keutamaan mengamalkan sunnah itu sendiri dan keutamaan menghidupkannya di tengah-tengah manusia yang telah melupakannya.

Maka, bersemilah cinta kita untuk Rasulullah shalallahu alaihi wasalam.