Sahabat MQ, setiap orang yang menjalani pernikahan tentu ingin rumah tangganya dipenuhi keberkahan. Sebagaimana doa yang banyak mengalun saat akad telah sah. Namun, bagaimana agar rumah tangga yang kita bangun bersama pasangan bisa berlimpah keberkahan? Ustaz Arif Rahman Lubis telah menjelaskan tipsnya agar rumah tangga harmonis dan penuh berkah:

  • Jangan Lupa untuk Saling Mendoakan 

Saling mendoakan sudah seharusnya menjadi kebiasaan bagi pasangan yang sudah menikah. Karena, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam pun setiap dhuha datang ke rumah istri beliau dan mendoakan istrinya.

Jadi, kita pun harus punya kebiasaan mendoakan pasangan hidup, baik diketahui olehnya atau di momen-momen yang tidak beliau ketahui.

  • Saling Mendukung Pada Ketaatan

Hal ini sebagaimana hadits yang menjelaskan bahwa sebagai pasangan suami istri, jika suaminya bangun salat malam dan istrinya masih tidur, maka ia pun membangunkan istrinya sehingga bisa tahajud bersama. Atau sebaliknya. Dengan demikian, Allah akan menurunkan rahmat. Dan hadirlah keberkahan.

Berkah. Bukan sekedar bahagia romantis saja, tapi harus ada tambahnya, yaitu mengajak taat kepada Allah, semakin saleh dan salehah, sehingga turun berkahnya.

  • Saling Menasehati dan Belajar Agama

Ketika di rumah kita menghadirkan majelis ilmu, walaupun sebentar, baik selepas shubuh atau isya, akan ada malaikat menurunkan sayap-sayap sakinah dan keberkahan di dalam rumah kita.

Berkah. Karena, rumahnya dinaungi keberkahan dengan majelis ilmu tadi. Maka, bukan lagi sekedar rumah besar atau kecil, ber-ac atau tidak, tapi kegiatan-kegiatannya  membuat penghuni rumah jadi nyaman, dekat.

Betapa banyak sekarang fasilitas itu membuat yang dekat menjadi jauh. Di meja makan, padahal makanannya enak tapi tak saling bicara. Atau jangan-jangan ketika ke luar rumah naik monil satu jam ke Lembang dari Bandung, makan di rumah makan sunda, tapi masing-masing memegang ponsel. Anak main games, bapak sibuk apa, ibu sibuk hal lain. Di mobil juga main ponsel atau kadang mendengarkan lagu, dan lain sebagainya.

Fasilitas, jikalau tidak hadir keberkahan, malah menjadi menjauhkan. Yang awalnya merekatkan menjadi meretakkan. Salah satu upayanya adalah dengan saling bantu ibadah, saling menasehati, menghidupkan ilmu dengan bermajelis, dan yang penting keberkahan itu ziyadatul khair.

Salah satu yang perlu diupayakan kalau sudah menikah adalah hendaknya ada peningkatan potensi diri. Ibadah semakin baik dan manaaatnya semakin luas. Kenapa? karena ziyadatul khair, kebaikannya bertambah.

Jangan smapai sibuk dengan pekerjaan domestik, seperti nyapu, nyetrika, dan lainnya sehingga tak sempat mengaji, meningkatkan skill, olahraga, dan lainnya.

  • Manfaat Menjadi Lebih Luas

Rumah tangga rasul dan sahabat bagaimana pernikahan tersebut menjadi pengungkit manfaat?

Kita bayangkan, berapa banyak ornag yang dapat manfaat dari Ibunda Khadijah sebelum menikah dengan Rasulullah? Kemungkinan sekitaran Mekkah dan pedagang-pedagang lain yang menjadi partner bisnisnya beliau. Namun, setelah menikah, skala manfaatnya lebih luas karena masuknya Islam, Rasulullah di awal dakwahnya, habis harta ibunda khadijah karena mendukung dakwah suaminya.

“Sehingga, yang awalnya ribuan sampai 10ribu sekarang sudah miliaran, Umat islam saja 1,8 miliar yang sekarang. gimana dari awal rasul islam hingga akhir nanti,” jelas Ustaz Arif.

Pintarnya Ibunda Aisyah pun sebelum menikah untuk dirinya, keluarganya, dan teman-temannya. Kalau sekarang, berkahnya sampai pada kita karena banyak hadits yang beliau riwayatkan termasuk penjelasannya pada zaman sahabat dan tabiin.

Sahabat MQ, rumah tangga jika berkah maka akan mengungkit potensi. Ingin tahu rumah tangga kita berkah atau tidak, maka coba refleksikan, sudahkah manfaat yang kita sebar semakin luas atau tidak?

 

Ingin menyimak langsung penyampaian Ustaz Arif Rahman Lubis. Simak di sini.