Menjadi seorang yang kuat atau seorang yang lemah itu adalah pilihan, dan dapat diikhtiarkan. Tentunya ketika kita menjadi seorang yang kuat, kita tidak akan disepelekan dan diremehkan orang lain. Orang lain akan segan dan mungkin menghormati kita, atau bahakan ketika kita menyerukan sesuatu, orang lebih cenderung menturuti apa yang kita serukan.

Orang yang kuat mungkin disegani orang-orang, namun kuat saja tanpa disertai iman, dan meyakini Allah adalah zat yang maha kuat, hanya akan menjadikan seseorang tersebut ujub dan sombong. Dan pada akhirnya jika ia sombong atas karunia kekuatan yang Allah berikan kepadanya, Allah bisa saja melemahkan dan menghinakannya. Hal itu juga pernah Allah lakukan kepada Firaun yang mana, waktu itu firaun sangat sombong,bahkan dengan kesombongannya ia mengaku-ngaku menjadi tuhan. Sehingga Allah melemahkan dan menghinakannya dengan ditenggelamkannya di lautan.

Orang yang kuat tanpa diabrengi iman akan melahirkan kesombongan

Namun sahabat mq, seorang muslim yang kuat serta disertai keimanna yang kuat kepada Allah swt, meyakini kekuatannya tersebut karena Allah yang mengkaruniakannya, dan yakin bahwasannya Allah swt lah Zat yang maha kuat, maka ialah mukmin yang lebih Allah cintai ketimbang muslim yang lemah, meskipun keduanya ada kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Artinya :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allah dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. (HR. Muslim)

Sahabat mq, kalau kita ingin dicintai Allah swt jadilah orang yang “beriman kuat”, tingkatan iman yang tertinggi adalah La’ilahaillah dan yang terbawah adalah memindahkan bahaya dari jalanan. Orang yang iman nya sangat kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah dibanding yang imannya lemah walaupun pada kedua nya ada kebaikan.

Dari kekuatan iman ini barulah muncul kekuatan-kekuatan lain

Pertama, “kekuatan amal”, karena amal berdasarkan iman. jikalau orang berbuat baik tapi tidak beriman ini kurang maksimal kebaikan dan kedudukannya karena berbuat baik tidak dilandasi keimanan melainkan riya, pamer, dan ujub.

selanjutnya “kekuatan fisik”, mukmin yang kuat fisiknya lebih baik asal karena iman, karena ada yang kuat fisiknya untuk melakukan hal-hal lain tapi tidak kuat fisiknya untuk ibadah.

selanjutnya “kekuatan ilmu”, makin kuat dan luas keilmuannya lebih baik kalau karena iman. Seperti seorang dokter yang luas ilmunya denga keimanan, maka dia akan semakin yakin ke Allah swt, karena semakin tinngi keilmuan seseorang yang didasari keimanan, maka akan semakin yakin akan kekuasaan dan ilmunya Allah swt. Banyak ilmu pengetahuan yang sekarang-sekarang baru ditemukan, ataupun telah ditemukan sebelumnya sekalipun, namun sudah ada berapa abad kebenarannya dalam Al-qur’an, yakni kalam atau firman Allah swt.

selanjutnya “Kekuatan Financial”, kalau financialnya kuat dengan didasari iman, maka  akan banyak orang yang ditolong dengan kelebihan financial yang ia miliki, karena sebelumnya sudah didasari iman kepada Allah, maka ia tahu bahwa kelebihan harta yang ia miliki itu berasal dari Allah swt, dan Allah akan suka jika titipan financial atau hartanya disyukuri dan disedakahkan terhadap orang-orang yang membutuhkan.

Secara hakikat kuat itu ada karena Allah swt,  dan melalui syariat disiplin. Disiplin itu kemampuan seseorang melakukan apa yang harus dilakukan, kita tahu harus olah raga, karena dengan olahraga badan kita jadi sehat, tapi kita tidak melakukannya, kita tahu tahajud itu bagus, Allah memuliakan orang-orang yang suka melaksakana tahajud, dengan tahajud pula Allah memberikan keutamaan dan kemudahan bagi orang yang melakukkannya,  tetapi enggan untuk melakukannya. Maka orang yang disiplin itu tahu apa yang harus dilakukan dan dia lakukan saat itu.