Pentingnya Pendidikan Pra Nikah
Menurut George F. Kneller sebagaimana yang dikutip oleh Helmawati dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Keluarga; Teoritis dan Praktis” memberikan penjelasan mengenai pendidikan dalam arti secara luas dan secara sempit. Pendidikan dalam arti luas dijelaskan sebagai suatu tindakan dan pengalaman seseorang yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan jiwa, fisik serta wataknya.
Adapun pendidikan dalam arti sempit menurut George ialah sebuah proses mengubah (mentransformasi) pengetahuan, nilai, serta keterampilan dari suatu generasi ke generasi setelahnya yang diwariskan oleh masyarakat melalui lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal seperti sekolah, perguruan tinggi dan sebagainya.
Pra nikah tersusun dari dua kata yaitu “pra” dan “nikah”, kata “pra” sebagaimana yang tercantum di dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” ialah sebuah awalan yang memiliki makna “sebelum”. Sedangkan kata “nikah” diartikan di dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” ialah sebagai sebuah ikatan atau perjanjian (akad) perkawinan. antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hokum Negara dan agama.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pendidikan pra nikah merupakan sebuah proses atau upaya untuk memberikan perubahan atau transformasi pengetahuan, nilai-nilai serta keterampilan yang lebih baik mengenai pernikahan, sebelum pernikahan itu sendiri dilakukan terhadap calon mempelai. Pendidikan pra nikah ini penting untuk dipelajari bagi setiap orang guna membekali diri agar mampu menjalani kehidupan pernikahan dengan langgeng.
Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan semua aspek kehidupan manusia tak terkecuali pendidikan, sehingga pendidikan pra nikah juga di atur di dalamnya. Maka dari itu, menjadi penting kiranya seseorang mempelajari tentang pendidikan pra nikah. Dengan adanya pendidikan pra nikah seseorang diharapkan dapat memilih calon istri atau calon suami yang tepat dan sesuai dengan syariat Islam, sehingga dapat membangun keluarga yang taat akan perintah Allah serta menjadi keluarga yang senantiasa harmonis dan dilandasi oleh nilai-nilai agama.
Cermat Finansial Pra Nikah
Menikah adalah impian semua orang. Namun, seiring berkembangnya zaman yang kemudian juga memengaruhi pola pikir manusia, menikah pun menjadi sesuatu hal yang lebih kompleks, dalam artian ia tidak lagi hanya sekedar ritual menyatukan dua insan yang saling mencintai untuk hidup bersama dalam biduk rumah tangga. Lebih dari itu, menikah butuh sejumlah hal penting lainnya selain ‘cinta’ agar bisa berjalan harmonis.
Salah satu yang jadi perhatian ialah masalah finansial. Ya, acap kali finansial menjadi ‘momok’ bagi banyak pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan. Baru merencanakan saja, Anda sudah dipusingkan dengan hal-hal terkait, mulai dari biaya untuk menggelar pesta pernikahan, bahkan hingga biaya-biaya pasca menikah seperti tempat tinggal dan sebagainya pun juga ikut-ikutan masuk dalam pikiran.
Pihak keluarga kadang bisa jadi batu sandungan bagi pasangan yang hendak menikah. Adanya sejumlah permintaan terkait penyelenggaraan pesta pernikahan yang akhirnya menyebabkan anggaran membengkak tentu saja bukan hal yang begitu mengenakkan bagi sebagian pasangan.
Nah, disinilah Anda dan pasangan dituntut untuk bisa menjadi mediator bagi kedua belah pihak. Lakukan negosiasi secara bijak sehingga akan tercipta suatu jalan tengah yang menguntungkan satu sama lain. Pesta pernikahan berlangsung lancar, Anda pun secara finansial tidak terlalu terbebani.
Sebelum memutuskan untuk mengarungi bahtera rumah tangga dengan si dia, tentunya Anda juga sudah merencanakan perihal pengelolaan finansial pasca nikah. Anda pun dilema, apakah nantinya Anda dan pasangan membuat akun gabungan (join account), atau tetap memiliki rekening masing-masing. Keduanya tidak benar namun tidak juga salah. Itu semua kembali lagi pada keputusan berdua. Selama itu bisa membuat Anda nyaman dan berdampak positif, maka lakukanlah. Jadi, bersikaplah fleksibel dalam menyikapi hal ini.
Sebagai dua insan yang berbeda, Anda dan pasangan pasti juga punya prioritas masing-masing, termasuk prioritas keuangan. Penting untuk mendiskusikan hal ini agar. Buatlah daftar prioritas masing-masing terlebih dahulu. Kemudian, tentukan mana yang jadi prioritas berdua. Dengan melakukan ini, maka antara prioritas pribadi dan prioritas utama bisa berjalan selaras.
Inti dari semuanya adalah Anda berdua harus menjalin komunikasi yang baik dan saling terbuka serta saling memahami. Dengan begitu , tidak akan terjadi kesalahpahaman yang mana hal inilah yang jadi penyebab utama masalah besar menimpa hubungan, tak terkecuali yang berhubungan dengan keuangan. Jadi, sudah siap untuk menikah?