Sahabat MQ, kehidupan bermasyarakat tidak lekang dari isu, gosip, sampai adu domba antar manusia. Keadaan ini diperkeruh oleh kebiasaan bergosip. Aib dan aurat atau kehormatan orang lain pun dijadikan sebagai komoditas perdagangan untuk meraup keuntungan dunia. Bahkan, untuk tujuan popularitas ada yang menjual gosip yang menyangkut diri dan keluarganya.

Fenomena ini membuat kita lebih mudah menelan bulat-bulat informasi yang datang kepada kita, tanpa mengecek terlebih dahulu, apakah berita tersebut benar atau tidak. Padahal, sebagai seorang muslim kita perlu meneliti terlebih dahulu informasi yang datang kepada kita, sekalipun ia orang terdekat kita. Proses ini disebut dengan tabayyun.

Tabayyun adalah meneliti dan menyeleksi suatu berita dan tidak secara tergesa gesa dalam memutuskan sesuatu permasalahan baik dalam perkara hukum, kebijakan, dan sebagainya, sampai jelas benar permasalahannya, sehingga tidak ada pihak yang merasa didzolimi atau tersakiti.

Tabayyun ini termasuk salah satu akhlak mulia dan salah satu prinsip penting dalam menjaga kemurnian agama islam dan keharmonisan di dalam pergaulan.

Jika kita lihat para ulama dalam meneliti hadist Hadits Rasullullah shallallahu alaihi wasalam pun selalu menerapkan prinsip bertabayyun. Begitu juga dalam kehidupan bermasyarakat, seseorang akan terhindar dari permusuhan antar sesama muslim atau manusia yang lain karena bisa bertabayyun dengan sempurna.

Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk selalu bertabayyun dalam mencari kebenaran dari apa yang telah kita dengar. Karena memang di situlah setan dengan liciknya menggoda iman kita untuk langsung menghakimi seorang bersalah tanpa bertanya tentang kebenaran yang sesungguhnya. Hal ini begitu sangat menghawatirkan, terutama ketika kita bermasyarakat atau bersosial pada umumnya.

Prinsip tabayyun atau sikap berhati-hati adalah lebih baik mengecek ulang kembali informasi yang telah kita terima. Bertabayyun di segala kondisi merupakan jalan yang memang harus ditempuh oleh masyarakat muslim di zaman sekarang ini. Dari mulai menerapkan tabayyun di dalam keluarga, lingkungan masyarakat, pekerjaan sampai ke dalam media sosial yang sering kita gunakan setiap hari.