Pengertian Pacaran
Beberapa karakteristik dari hubungan pacaran, yaitu perilaku yang saling bergantung satu dan lainnya, interaksi yang berulang, kedekatan emosional, dan kebutuhan untuk saling mengisi. Hubungan ini terdiri dari orang-orang yang kita sukai, seseorang yang kita sukai, cintai, hubungan yang romantis dan hubungan seksual. Salah satu karakteristik dari pacaran yaitu adanya kedekatan atau keintiman secara fisik (physical intimacy). Keintiman (intimacy) tersebut meliputi berbagai tingkah laku tertentu, seperti berpegangan tangan, berciuman, dan berbagai interaksi perilaku seksual lainnya.
Perilaku pacaran menurut perspektif sosiologi merupakan perilaku yang menyimpang karena berpacaran merupakan sebagian dari pergaulan bebas. Pacaran berarti tahap untuk saling mengenal antara seorang pemuda dan pemudi yang saling tertarik dan berminat untuk menjalin hubungan yang eksklusif (terpisah, sendiri, istimewa).
Faktor-faktor terjadinya Pacaran
Remaja yang telah matang secara seksual, di samping mempunyai keinginan untuk mengetahui masalah seksual juga mempunyai keinginan untuk berinteraksi dan memikat lawan jenisnya. Hal inilah yang mendorong remaja untuk membentuk hubungan yang khusus dengan lawan jenis. Hubungan khusus ini secara umum diistilahkan sebagai pacaran.
Faktor-faktor yang membuat orang untuk berpacaran adalah diantaranya:
1. Pengaruh globalisasi
2. Pengaruh lingkungan atau teman
3. Pengaruh kurangnya pemahaman tentang agama.
4. Kurangnya keteladanan
Akibat yang ditimbulkan Pacaran
Indahnya romantika pacaran sudah menghipnotis remaja sampai lupa bahwa dibalik indahnya pacaran, kalau tidak hati – hati justru akan terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan atau bahkan akan menjadi cerita yang tidak akan terlupakan seumur hidup. Karena dalam pacaran, ternyata tidak lepas dari kekerasan. Banyak yang beranggapan bahwa dalam berpacaran tidak mungkin terjadi kekerasan, karena pada umumnya masa berpacaran adalah masa yang penuh dengan keindahan, dimana setiap hari diwarnai oleh manisnya tingkah laku dan kata – kata yang dilakukan dan diucapkan pacar. Orang sering tidak sadar sebuah hubungan pacaran dapat berubah menjadi tidak sehat dan dipenuhi kekerasan.
Kekerasan dalam pacaran adalah suatu tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan pribadi.
Kekerasan yang terjadi ini biasanya terdiri dari beberapa jenis, misalnya serangan terhadap fisik, mental/psikis, ekonomi dan seksual. Dari segi fisik, yang dilakukan seperti memukul, meninju, menendang, menjambak, mencubit dan lain sebagainya. Dari segi mental biasanya seperti cemburu yang berlebihan, pemaksaan, memaki-maki di depan umum dan lain sebagainya. Kekerasan dalam hal ekonomi jika pasangan sering pinjam uang atau barang-barang lain tanpa pernah mengembalikannya, selalu minta ditraktir, dan lain-lain. Jika dipaksa dicium oleh pacar, kemudian mulai meraba-raba tubuh atau memaksa untuk melakukan hubungan seksual, maka hal tersebut termasuk dalam kekerasan seksual.
Pengertian Ta’aruf
Berkenaan dengan tahap penjajakan antara sepasang insan yang hendak meneguhkan hubungan mereka dalam ikatan nan suci bernamakan pernikahan, tentu saja dalam Islam mempunyai cara atau metode tersendiri yang dikenal dengan istilah ta’aruf atau proses perkenalan.
Proses ta’aruf ini adalah melakukan pernikahan tanpa melalui proses pacaran, namun bukan berarti tidak ada kesempatan untuk mengenal dan menjajaki calon pasangannya terlebih dahulu. Adapun caranya adalah salah satunya dengan mempercayakan kepada seseorang atau lembaga yang sangat terpercaya sebagai perantara atau mediator untuk memilihkan jodoh sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan untuk selanjutnya dapat dilakukan ta’aruf sebagai penjajakan bagi langkah berikutnya.
Dalam Kamus Bahasa Arab, Ta’aruf bermakna mengenal orang lain sebagai bentuk hubungan silaturahim. Mengenal ini bukan hanya terbatas pada mengenal nama saja. Dalam Islam, ta’aruf adalah sebuah proses untuk mengenal seseorang secara dekat, baik teman atau sahabat.
Hal tersebut secara jelas dinyatakan dalam Firman Allah SWT dalam surat Al Hujuraat ayat 13,yangberbunyi :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Terjemah: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.“
Melalui proses perkenalan ini maka seseorang akan merasa lebih tenang karena telah mendapatkan gambaran yang utuh lagi jelas perihal siapa calon pendamping yang sesungguhnya melalui mediator yang terpercaya tanpa melanggar rambu-rambu yang telah ditetapkan Allah Subhanahu Wata’ala berikut Rasul-NYA Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tidak terjadi seperti yang terjadi pada proses pacaran. Ta’aruf bukan hanya sekedar nama tanpa hakekat tetapi ta’aruf bermakna perkenalan untuk mencari calon pasangan hidup (suami/istri) yang didalamnya jauh dari pelanggaran-pelanggaran sperti yang ada pada pacaran. Jika dalam ta’aruf melanggar adab-adab pergaulan maka sesungguhnya itu bukan ta’aruf. Salah satu karakteristik ta’aruf adalah tidak (bersentuhan) berpegangan tangan dengan lawan jenis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ta’aruf merupakan jalan atau cara yang paling benar sesuai harkat kemanusiaan untuk mengenal calon pasangan hidup dengan seseorang yang Insya Allah diridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Ta’aruf bukanlah pacaran gaya Islam atau juga cara-cara pacaran yang dibungkus atau dibingkai dengan nilai Islam.
Pacaran dan ta’aruf adalah sesuatu yang sangat berbeda maknanya. Namun banyak dikalangan anak jaman sekarang mengatakan bahwa antara pacaran dan ta’aruf maknanya sama, menurut mereka yang membedakan adalah hanya terletak pada bahasa, kata pacar berasal dari bahasa Indonesia sedangkan kata ta’aruf berasal dari bahasa arab. Namun pada kenyataannya praktek pacaran adalah sangat berbeda dari praktek ta’aruf yang sebenarnya, dimana kita bisa melihat di masyarakat bahwa praktek pacaran itu banyak melanggar aturan-aturan Allah Subhanahu Wata’aala salah satu contohnya adalah berdua-duaan tanpa di temani mahramnya. Menurut pandangan Islam, pacaran hukumnya haram. Sebab dalam aktivitas pacaran hampir dapat dipastikan akan melanggar semua ketentuan/hukum-hukum terkait interaksi laki-laki dan perempuan. Apalagi fakta membuktikan bahwa pacaran merupakan awal dari perbuatan zina yang diharamkan. Oleh karena itu tidak ada istilah dan praktik “pacaran Islami” sebelum menikah.