Berbicara mengenai keuangan dan pernikahan, biasanya orang-orang selalu berasumsi bahwa pembicaraan tentang keuangan itu nanti setelah pernikahan, akan tetapi kita seringkali tidak sadar bahwa ternyata banyak sekali hal-hal yang perlu dibicarakan oleh calon pasangan, apabila memang sudah serius akan menikah, apabila sudah masuk tahap lamaran. Perlu sekali ada hal-hal tentang keuangan yang dibicarakan.
Akan tetapi membicarakan tentang keuangan tidak semudah itu, banyak sekali perasaan-perasaan sungkan. Mungkin karena kita orang timur, yang tidak terbiasa membicarakan hal-hal yang sifatnya pribadi. Dan keuangan ini ternyata dipandang sangat pribadi bagi sebagian orang, sehingga akhirnya tidak tahu bagaimana membicarakannya, atau sungkan membicarakannya, atau mempunyai fikiran untuk membicarakan hal itu nanti saja membicarakannya, tidak perlu sekarang-sekarang, tidak perlu dari sebelum pernikahan.
Sahabat mq, sebelum dua orang berniat untuk masuk ke dalam pernikahan, tentu saja mereka adalah dua individu yang terpisah, yang mempunyai kebiasaan masing-masing. Yang pria mempunyai kebiasaan yang lain, yang perempuan mempunyai kebiasaan yang lain, kemudian dilingkungan mereka, ada lingkungan keluarga dan ada lingkungan sosial. Selain factor kebiasaan individu, factor pola asuh , juga lingkungan sosial, didalam masyarakat kita, banyak sekali mitos-mitos tentang perencanaan keuangan pra nikah. Mengapa demikian sebelum pernikahan kayak tabu banget membicarakan keuangan, apalagi dengan calon pasangan?. Diantara mitosnya yaitu :
Mitos yang pertama, yang seringkali kita dengar di masyarakat, yaitu bahwasannya uang itu tidk perlu dibicarakan, karena uang itu akan mengalir dengan sendirinya, jadi tidak perlu dibicarakan. Sahabat mq, memang rizki itu sudah ada yang mengatur, ketika kita menikah bukan berarti rizki kita dibagi dua dengan istri kita nanti, melainkan kita ada rizkinya, dan istri kita pun nanti ada rizkinya. Namun disini kita berbicara mengenai syariat, bahwasannya kalaupun kita sama-sama memiliki rizki dari Allah swt, kitapun tetap harus mempunyai perencanaan keuangan yang tepat, agar keuangan kita setelah menikah nanti terencana secara tepat guna, tidak terkeluarkan secara Cuma-Cuma.
Sahabat mq, sebelumnya harus kita perhatikan juga, tentunya dalam mendiskusikan ini tidak dilakukan berdua dengan calon pasangan kita saja. Dalam fase ta’aruf tentunya kita dibarengi oleh seorang murobi atau kakaknya, saudaranya pasanagan kita. Agar tetap menjaga adab taaruf dan tidak terjerumus kepada kholwat. Lanatas apa saja yang perlu dibicarakan mengenai keuangan dengan calon pasangan kita ? dinataranya yaitu :
-
Mengenai Penghasilan, Bagaimanakah Pengelolaannya?
Terkesan canggung ketika membicarakan mengenai berapa penghasilan yang akan menjadi pasangan kita, terlebih mungkin perempuan, ada kekhawatiran takut disangka kita matrealistis. Namun hal ini sangat perlu dibicarakan agar kita tahu pengelolaan kedepannya, tentunya membicarakannya dengan bahasa yang tepat agar pasangnan kita tidak tersinggung. Ketika kita dan pasangan telah mengetahui jumlah penghasilan masing-masing, akan lebih mudah untuk mendiskusikan bagaimana pengelolaannya dan pengalokasiannya. Apakah menyatukan penghasilan untuk dikelola bersama atau memisahkan dengan pembagian tanggung jawab pemenuhan kebutuhan.
-
Bagaimana Penyusunan Anggaran Rumah Tangga Setelah Menikah Nanti?
Anggaran rumah tangga menjadi suatu hal yang penting yang harus dibicarakan sebelum menika. Setiap orang tentu memiliki cara dan aturan yang berbeda terkait dengan anggaran keuangan. Hal yang sama juga berlaku untuk Anda dan pasangan. Bagaiamana cara kita dengan pasangan kita mengatur anggaran rumah tangga, hal itu tentu akan berubah setelah menikah nanti. Kebutuhan rumah tangga dibandingkan dengan kebutuhan lajang akan sangat berbeda. Itulah mengapa penting bagi kita untuk mendiskusikannya dan membuat beberapa terobosan/kebijakan terkait anggaran rumah tangga.
3. Apa Tujuan Keuangan yang Ingin Dicapai?
Diskusikan tujuan keuangan yang akan Anda capai bersama pasangan kelak. Jangan sampai tidak membahas hal ini. Semua orang pastinya menginginkan keuangan yang baik pada masa yang akan datang. Hal ini akan sangat dipengaruhi salah satunya oleh tujuan keuangan. Setidaknya, Anda dan pasangan harus memiliki tujuan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan adanya tujuan keuangan, Anda dan pasangan semakin termotivasi dalam meningkatkan penghasilan.
4. Berapa Dana yang Disisihkan untuk Ditabung atau Diinvestasikan?
Dalam hal ini juga hendaklah dibicarakan mengenai planning dana yang disishkan untuk ditabung dan diinvesatasikan, karena dengan ini kita akan tahu perancanaan rumah tangga di masa depan, karena tabungan memiliki fungsi yang sangat vital dalam keuangan. Tabungan nantinya berguna sebagai dana yang akan diandalkan dalam mengatasi berbagai masalah yang mungkin muncul dalam keuangan.
5. Apakah Akan Memberikan Uang Bulanan untuk Orang Tua?
Tentunya setiap orang memiliki keinginan untuk bisa memberi kepada orang tua, karena dengannya kita bisa sampai dengan seperti ini. Oleh karenanya Memberikan uang bulanan bagi orang tua Anda dan pasangan patut dipertimbangkan. Apalagi kalau Anda dan pasangan memang memiliki sejumlah penghasilan yang lumayan besar.Terlebih jika ternyata selama ini Anda atau pasangan memang terbiasa memberikan uang bulanan kepada orang tua masing-masing. Upayakan untuk tetap melakukan hal tersebut secara rutin karena bagaimanapun juga pemberian ini adalah bentuk rasa syukur Anda kepada Tuhan dan orang tua.
Sahabat mq, itulah perancanaan keuangan yang harus dibicarakan sebelum pernikhan. Tentunya dalam hal ini bukan untuk membicarakan seberapa besar penghasilan pasangna kita, melainkan agar kita mempunyai planning dan arah keuanagna kita jika nanti berumah tangga, dan aga r keuangan kita nanti dapat dikeluarkan bijak.