Kita senantiasa memohon kepada Alloh Ta’ala agar kita bisa diberikan jalan yang lurus pada setiap sholat kita. Dan sungguh yakinlah bahwa Alloh ta’ala mendengar doa kita jika kita memang khusyu dalam meminta pertolongan tersebut. Oleh karena itu Alloh Ta’ala mendengar doa kita dan mengabulkannya, walaupun caranya memang tidak kita sukai, tapi ingatlah bahwa itu adalah sebaik-baik cara oleh Alloh Ta’ala
Allah swt sangat senang jika hambanya berdo’a meminta pertolangan kepadaNya
Sejatinya tidak ada keberhasilan seorangpun tanpa pertolongan dari Allah swt. Sifat pemurahnya Allah jelas sangat beda dengan sifat pemurahnya manusia, jikalau manusia akan keberatan ketika terus menerus diminta pertolongan, sebaliknya dengan Allah swt sangat suka ketika hambanya senantiasa meminta pertolngan kepadaNya. Bahkan orang yang menolak pertolongan dari Alloh Ta’ala adalah termasuk golonga :
- Orang yang Ujub.
Orang ujub susah menerima pertolongan dari Alloh Ta’ala karena keinginannya adalah hanya ingin diberi kesenangan dan tidak menerima cara yang dia tidak sukai.
- Orang yang Sombong
Orang yang sombong pun susah dalam menerima pertolongan Alloh, karena jika dikoreksi walaupun koreksi itu adalah baik, orang tersebut akan menolaknya.
- Orang yang senang dalam mencari alasan.
Jika kita senang membela diri untuk mencari alasan padahal kita salah, maka orang ini akan susah sekali mendapatkan pertolongan Alloh Ta’ala.
Pertolongan Allah itu menyeluruh kepada setiap mahluknya
Pertolongan Allah itu tidak memandang apapun terhadap mahluknya, terlebih kepada hamba-hambanya yang taat kepadaNya, walaupun pertolongan Allah itu tidak selalu nampak atau kelihatan secara dzohir, tapi yakinlah setiap hembusan nafas kita tidak terlepas dari kasih sayang dan pertolongan Allah swt.
Jika kita hidup dengan diberi hidayah maka yang hendak kita lakukan adalah :
- Sempatkan waktu untuk bisa mentafakuri diri.
Jangan terlalu sibuk terhadap urusan dunia kita, karena kita perlu siapkan waktu untuk bisa mentafakuri diri. Dari waktu setelah sholatlah kita bisa mentafakuri diri dan mengingat akan dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
- Mendatangi guru atau orang yang berilmu.
Kita harus senang mencari ilmu, apalagi untuk zaman sekarang yang memang mudah sekali mendapatkan ilmu, contohnya adalah dari internet untuk mendapatkannya. Tapi tetap bahwa mencari ilmu dengan mendatangi kajian adalah lebih baik.
- bercermin diri
Kita harus bisa melihat diri kita dengan sebenar-benarnya, dan juga memilki seseorang yang bisa melihat diri kita sendiri dengan sebenar-benarnya. Karena dengan memiliki seseorang yang bisa mengkoreksi, kita bisa melihat kekurangan kita untuk nantinya bisa diperbaiki. Dan tidak ada salahnya kita dikritik dan dikoreksi oleh orang lain, justru rugilah orang yang tidak mau dikritik atau dikoreksi oleh orang lain.
- Bijak terhadap orang yang tidak menyukai kita.
Kita bisa sikapi orang yang tidak suka kepada kita dengan bijaksana, karena orang yang tidak suka dengan kita cenderung memiliki waktu lebih untuk melihat kesalahan-kesalahan kita dan bisa kita pakai untuk dijadikan bahan renungan kita untuk bertobat.
Adapun Jika kita diperlakukan tidak baik oleh orang lain maka yang harus kita lakukan adalah :
- Pelajaran agar kita tidak boleh melakukan keburukan yang sama.
- Bisa menjadi ladang riyadoh (latihan) untuk bisa melakukan kebaikan.
- Kita bisa mendapatkan ladang evaluasi diri kita.
- Bisa menjadi ladang amal kebaikan kepada kita.
Ketika kita dipertemukan dengan seseorang yang melakukan keburukan, maka itu adalah bentuk suatu cara Alloh Ta’ala untuk mengingatkan kita agar tidak melakukan keburukan tersebut. Begitu juga ketika kita diperlihatkan oleh Alloh tentang kebaikan orang lain, maka itu adalah bentuk pelajaran dari Alloh agar kita bisa meniru kebaikan tersebut.