Di tengah sebuah lembah gersang, berjalan tiga orang manusia, Ibrahim, Hajar, dan Ismail yang masih kecil. Rasa lelah membuat mereka berhenti. Tetapi, tiba-tiba, Ibrahim bangkit dari duduknya, berjalan meninggalkan istri dan anaknya tanpa sepatah kata pun.
Hajar menyadari Ibrahim akan meninggalkannya. Ia mengejar dan bertanya, “Mengapa engkau meninggalkan kami wahai Ibrahim?”
Nabi Ibrahim terdiam, tidak mampu menjawab pertanyaan istrinya. Tiga kali Hajar mengulang pertanyaan yang sama, namun tidak satu pun jawaban ia terima.
Kali keempat, Hajar mengubah pertanyaannya, “apakah ini perintah Allah?”
Nabi Ibrahim berhenti sesaat dan berbalik, “ya ini perintah Allah.”
Mendengar jawaban tersebut, Hajar berkata, “kalau ini perintah Allah, maka Dia tidak akan menyia-nyiakan kami.”
Sahabat MQ, Ibunda Hajar langsung berbaik sangka dengan ketetapan Allah. Ia tidak meragukan sedikit pun dan tidak melarang suaminya pergi karena ini perintah Allah.
Berbaik snagka dengan ketetapan Allah merupakan bagian dari keimanan yang menjelma dalam keteguhan. Meyakini dengan hati, bahwa ada cerita terbaik yang tengah Allah persiapkan.
(Disiarkan dalam Hikmah Malam MQFM)