KUNINGAN – Proses legalitas dan perizinan pembangunan Kawasan Wakaf Terpadu Pesantren Daarut Tauhiid Indonesia (PDTI) Eco 3 masih berlangsung. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan wakaf, panitia pembangunan Eco 3 bersinergi dengan petani setempat melalui program Petani Tangguh DT Peduli.

Bertempat di Jalan Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, para petani memanfaatkan aset wakaf dengan menanam bawang daun. Kepala DT Peduli Kuningan, Zusuf, menuturkan ada target dari DT Peduli untuk mengakomodir program Desa Tangguh. Hal ini disampaikannya pada Selasa (14/9) lalu.

“Jadi, simultan dengan proses perizinan, tim DT Peduli Kuningan sedang menaikkan kembali program-program yang ada di sana. Kalau dari syarat, PDTI Eco 3 sudah masuk Desa Tangguh untuk pemanfaatan lahan wakaf. Di sana sudah pernah buat program pemberdayaan. Nah, sekarang itu lagi mau dikuatkan kembaili sebagai bentuk maintenance keberadaan DT Peduli dan aset wakaf PDTI Eco 3 sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Zusuf.

 

Selain program Petani Tangguh, Zusuf melanjutkan, terdapat program Daarut Tauhiid Creative Centre (DTCC) untuk pemberdayaan. Diharapkan, pilar ekonomi dapat terpenuhi dengan dibuatkannya produk olahan hasil tani.

“Kemarin itu panen bawang daun, kemudian dibuatkan produk dari bawang daun itu, sambel puruluk khas di wilayah Kuningan biasa buat makan sehari-hari. Dan ini mau dikuatkan lagi dengan tim supaya di sana bisa segera ada basecamp atau sekre untuk produksi sambel puruluk ini dan output program-program lainnya,” ujar Zusuf. (Alma)