Sahabat  mq, akan kah selama ini kita sudah merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepada kita ?, ataukah selama ini kita lebih banyak merasa iri dengan harta ataupun kehidupan yang orang lain miliki?, jika hal tersebut masih kita rasakan, hal itu menandakan kita belum memiliki sifat qonaah dan masih jauh dari rasa syukur.

Rasulullah sallahu ‘alaihi wa salam telah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa qanaah, yaitu menerima apa yang telah allah berikan kepada kita, dan mensyukurinya. Dari Abdullah bin ‘amr bin al-‘ash, bahwa Rasulullah saw bersabda, sungguh sangat beruntung seorang yang masuk islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya, dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah. (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan kepadanya.

Sahabaat mq, qona’ah berasal dari bahasa arab yaang berasal kata dari kata qona’a  yang berarti ‘cukup’, atau merasa cukup.  Banyak yang mengartikan bahwa qona’ah adalah menerima apa adanya, tanpa ada ikhtiar dan usaha selanjutnya. Hal tersebut adalah hal yang keliru, karena orang yang qona’ah itu adalah orang yang telah berikhtiar dengan maksimal, dan menerima hasil ikhtiarnya tersebut dengan rasa syukur, bagaimanapun hasil ikhtiarnya, mumuaskan atau tidak, dia akan berusaha dengan lebih baik lagi. Seseorang yang bersikap qana’ah adalah jika dia ridha,  maka qana’ah adalah meridhai apa yang allah bagikan di dunia ini, baik sedikit ataupun banyak, dan memasrahkan segala urusan kepada-nya.

Qana’ah lahir dari kesadaran diri sendiri

Sejatinya Sikap qana’ah lahir dari kesadaran diri, bahwa yang menentukan besar kecilnya rezeki, dan siapa saja yang dilapangkan maupu atau yang disempitkan rezekinya adalah kuasa dari allah swt. Sebagaimana firman-Nya yang artinya “Sesungguhnya tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang dia kehendaki, dan menyempitkannya. Sesungguhnya dia maha mengetahui lagi maha melihat akan hamba-hamba-Nya (QS. Al-israa (17):30). selain itu, sikap qana’ah lahir dari kesadaran, bahwa ukuran kemuliaan dan kekayaan seseorang, tidak terletak dari banyak sedikitnya rezeki yang dimilikinya, melainkan dari sikap qana’ah atas rezeki yang diterimanya.  Rasulullah saw bersabda, jauhilah segala yang haram, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling baik ibadahnya. Puaslah dengan setiap rezeki yang allah berikan kepadamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya/ HR. Tirmidzi, Ahmad Thabrani, Baihaqi, dan abu ya’la).

keutamaan dan hikmah memiliki sifat qonaah.  

Ada banyak keutamaan dan hikmah ketika memiliki sifat qana’ah, karena sejatinya qana’ah itu adalah sifat terpuji yang dicontohkan oleh rasulullah saw, adapun beberapa hikmah dan keutamaan memiliki sifat qana’ah yaitu sebagai berikut :

Pertama, menjadikan diri kita memiliki ketenangan hati

Dengan qana’ah akan menjadikan kita tidak mencari-cari, atau menginginkan apa yang ada di tangan orang lain, sehingga diri ini tidak akan risau dan gelisah karna kita merasa cukup dengan segala apa yang kita miliki saat ini.  selain itu, qana’ah juga membuat kita tidak mengeluhkan apa yang telah diberikan oleh allah swt.

Yang kedua,  Menjadikan kita sebagai pribadi yang selalu bersyukur

Rasulullah saw bersabda, jadilah kamu orang yang wara, karena dengan demikian kamu menjadi orang yang lebih banyak beribadah, dan jadilah kamu orang yang bersikap qana’ah, maka dengan demikian, kamu menjadi manusia yang lebih banyak bersyukur. (HR. Baihaqi).

Ketiga, akan terhindar dari sifat putus asa

Atas ujian dan cobaan yang diberikan oleh allah, sehingga kita pun akan menjadi muslim yang beruntung. Rasulullah saw bersabda, “sungguh beruntung orang yang masuk islam, mendapat rezeki secukupnya, dan ia merasa cukup dengan apa yang telah allah berikan kepada-nya (HR. Muslim).

Yang keempat, akan merasakan manisnya iman

Seperti hadis rasulullah saw, akan merasakan kemanisan (kesempurnaan) iman, orang yang rida kepada allah ta’ala sebagai rabb-nya, dan islam sebagai agamanya, serta nabi muhammad saw sebagai rasulnya (HR. Muslim).

Sahabat mq, sikap qana’ah harus direalisasikan setelah adanya  ikhtiar. Sikap qana’ah tidak diletakkan sebelum kita berikhtiar, sebab qana’ah adalah sikap menerima atau ridha, terhadap hasil yang kita dapatkan setelah kita berikhtiar.  Qana’ah akan melahirkan upaya meningkatkan kualitas diri agar kita mendapatkan hasil yang lebih baik di hari-hari berikutnya,  yang direalisasikan dengan sikap sabar dan tawakal kepada allah swt.