Dikisahkan oleh Syadad, ketika itu Rasulullah shalat di siang hari. Dalam shalatnya kala itu, beliau menyertakan cucunya, Hasan dan Husain. Syaddad kala itu turut menjadi makmum dalam shalat tersebut.
Nabi shalallahu alaihi wasalam meletakkan cucunya di samping beliau, lalu beliau bertakbir. Shalat pun didirikan. Kemudian, beliau melamakan salah satu sujud dalam dalam rakaat tersebut.
Syadad mengangkat kepala, karena mengira Rasulullah sudah bangun dari sujud dengan suara yang lirih sehingga Syadad tidak mendengar suara Rasul. Ternyata, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam masih dalam keadaan sujud. Syadad berkata, “aku melihat cucu Rasulullah tengan berada diatas punggung Rasulullah.” Karena Nabi dalam keadaan sujud, Syadad pun kembali ke posisi sujud seperti sedia kala.
Seusai shalat, para sahabat Nabi bertanya, “wahai Rasulullah, dalam salah satu sujudmu tadi, engkau sujud dengan lama, sehingga kami menginra ada sesuatu yang terjadi. apakah ada wahyu yang sedang diturunkan kepadamu ya Rasulullah?”
Nabi menjawab, “semua itu tidak terjadi, akan tetapi, cucuku ini telah menaiki punggungku.”
Itulah alasannya mengapa baginda Rasulullah melamakan salah satu sujudnya. Dan Nabi tidak ingin memburu-buru cucunya selesai bermain.”