Dari sekian banyak amal ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada satu ibadah yang merupakan kunci dari seluruh ibadah dan amal yang lain, bila kita berupaya menjaga,memelihara dan berhasil melaksanakan dengan baik,akan terbuka ibadah dan segala amal yang lain. Dimana amalan ini adalah amalan yang pertama kali dihisab nanti di yaumil akhir, yanga mana ketika amalan ini baik maka amalan yang lain juga akan baik, namun ketika amal ini buruk maka sebesar apapun yang lain akan kebawa buruk. Adapun kunci dari segala ibadah dan amal yang lain adalah Shalat.
Shalat merupakan salah satu rukun islam, yang mana tidak syah keislaman seseorang jika tidak melaksanakan shalat. Shalat juga merupakan oleh-oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw ketika pelaksanaan isra mi’raj. Bahkan perintah shalat, Allah sendiri yang mengwahyukan langsung kepada nabi Muhaammad disaat peristiwa mi’araj ketika rasulullah saw berada di sidratul muntaha yakni sebuah batas di mana mahluk tidak dapat melewatinya. Semua wahyu lain, allah swt wahyukan kepada nabi Muhammad lewat pelantara malaikat jibril, namun tidak dengan shalat yang langsung Allah sendiri yang mengwahyukannya.
Sebagamaina kita maklumi bersama, bahwa shalat lima waktu adalah amanat dan kewajiban utama yang terpenting,bagi semua umat Islam baik laki-laki maupun wanita wajib menunaikan,mendirikan,melaksanakan dan mengamalkannya selama hidup, shalat telah ditentukan tiap waktunya masing-masing. Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Artimya :
“Sesungguhnya bagi orang Mukmin Shalat itu adalah merupakan suatu Kewajiban yang telah ditentukan Waktunya.” (Q.S. An Nisa : 103)
Sahabat mq, namun yang paling penting dari sholat kita adalah bukan dari sholatnya tapi di terima sholatnya. Ada yang ke masjid semangat untuk sholat tapi giliran sholat dia tidak ingat sedang sholat, saat sholat pikirannya hilang tidak ingat kepada Alloh. Sebagian sholat itu hanya gerakan badan saja.
Pendapat Imam Ibnu Qayyim ada 5 tingkatan sholat:
Ibnu qoyyi, memberikan 5 tingkatan shalat, yakni
- Manusia yang dzolim terhadap dirinya sendiri
Mereka adalah orang yang kalau wudhu tidak sempurna wudhunya, senaknya saja. Kemudian sholatnya juga tidak sempurna waktunya, sesukanya. Syarat dan rukun nya tidak diperhatikan, dia tidak peduli sah atau tidaknya. Ini termasuk dalam yang lalai dalam sholatnya.
- Manusia yang memperhatikan rukun dan lahiriah sholat
Mereka adalah orang yang memperhatikan wudhunya, rukun-rukunnya, kerapihan bajunya, tapi pada waktunya sholat dia lupa kesungguhan jiwa mereka. Jadi selama sholat dia tidak ingat sedang sholat hanya gerakan fisik saja yang ikut.
- Orang yang menjaga syarat dan rukun sholat dan jiwa nya bersunggung-sungguh
Mereka sangat semangat dalam melawan musuh-musuhnya agar tidak mampu mencuri sholat mereka. Orang seperti ini seperti sholat dalam perjuangan, mereka sudah ada niat untuk menjaga kekhusuan sholatnya.
- Orang yang sangat memperhatikan sholatnya dan hati nya fokus dalam ruh sholat
Mereka adalah orang yang sangat menikmati sholatnya, menikmati bacaan, menikmati ruh sholat. Sudah tidak fokus narik menarik dalam kekusyuan tapi ini sudah menikmati.
- Orang yang mencurahkan segala pikiran dan hatinya untuk mencapai kekhusuan yang sempurna dalam sholat
Mereka adalah orang yang melihat Alloh dengan hatinya, dia sadar Alloh selalu mengawasinya, hatinya penuh dengan cinta dan keagungan Alloh, seolah-olah dia melihat Alloh, seolah-olah Alloh hadir dihadapannya, bisikan dan godaan lenyap darinya. Orang yang seperti ini dengan orang yang lupa didalam sholatnya jaraknya seperti langit dan bumi.
Dari 5 tingakatan sholat diatas yang pertama dia disiksa karena dzolim mempermainkan sholat, yang kedua dihisab, yang ketiga dimaafkan karena sudah berusaha khusu, yang keempat mendapatkan pahala, dan yang kelima adalah dekat dan menjadi kekasih Alloh.
Sahabat mq, mari kita evaluasi sholat kita, apakah shalat kita sudah benar, apakah shalat kita sudah layak Allah terima, atau sebaliknya ?, tentunya hal ini bukan untuk dijawab namun untuk direnungi, dievaluasi, dan diperbaiki sholatnya. Jangan sampai sholat yang kita lakuakan setiap hari, setiap lima waktu itu hanya rutinitas tanpa memperhatikan kesungguhan sholatnya.