Beberapa hari jelang Ramadan, apa yang Anda rasakan, Sahabat MQ? Sebagai seorang muslim, tentu kita harus menyambut bulan yang penuh keberkahan ini dengan rasa bahagia. Mengapa demikian?
Karena, seperti halnya kita akan menyambut tamu yang mulia dan agung, maka momen ini menjadi hal yang kita nantikan. Kita persiapkan segalanya dengan baik dan Bahagia tak sabar menanti tamu tersebut untuk datang. Maka, apalagi jika tamu tersebut adalah Ramadan yang kita jumpai sekali dalam setahn.
Hal ini sebagaimana Firman Allah dalam surat Yunus ayat 58 :
“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
Sahabat MQ, para ulama dan orang-orang saleh pun berbahagia ketika Ramadan akan tiba. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata: “Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal saleh di Ramadhan yang lalu).”
Mengapa kita harus bahagia menyambut bulan suci Ramadan?
Sahbat MQ, rasa suka cita menyambut Ramadan karena banyak kemuliaan, berkah, dan keutamaan di dalamnya. Sebagaimana Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”
Ulama menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan kita harus bergembira dengan datangnya Ramadhan. Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan, “Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan)?”
Lalu, bagaimana jika rasa bahagia itu belum hadir di dalam hati kita?
Sahabat MQ, kita patut mengkhawatirkan diri jika belum ada perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Ketika kita merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa, bisa jadi kita luput dari banyaknya kebaikan. Karena, Ramadan ini adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus bergembira.
Maka, tanamkanlah dalam hati rasa suka cita memasuki Ramadan, serta tak lupa untuk senantiasa menengadah berdoa kepada Allah, agar Allah sampaikan kita pada bulan Ramadan, agar Allah izinkan kita berbuat ribuan kebaikan di bulan yang penuh berkah ini.
Referensi :
Artikel Muslim Harus Bergembira Menyambut Ramadhan (muslim.or.id)