Rasulullah saw pernah memberikan  peringatan bahwasannya umat islam pada akhir zaman kelak bagaikan buih di lautan, yakni banyak pemeluknya namun tidak berarti , sebagaiamana Beliau telah   bersabda :

يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا الْوَهْنُ ؟ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْت

Artinya :

“Nyaris tiba saatnya banyak umat yang memperebutkan kalian, seperti orang-orang makan yang memperebutkan hidangannya.” Ada seseorang bertanya, “Apakah karena jumlah kami sedikit pada hari itu?” Beliau menjawab, “Justru jumlah kalian banyak pada hari itu, tetapi ibarat buih di atas air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian dari dada musuh kalian dan menimpakan kepada kalian penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad: 21891 dan Abu Daud: 4297)

Umat islam dipermainkan oleh umat minoritas

Alangkah ironinya dan menyedihkan,  umat islam yang mayoritas dipermainkan oleh yang minoritas, umat yang jumlahnya terbesar, terbanyak bahkan menurut catatan sampai 90 persen, tapi dipermainkan oleh mereka yang  kelompok kecil.

Ini merupakan analisa sosial bahwa pada suatu saat nanti akan terjadi di tengah-tengah umat, dimana kita akan dihantam dan diserbu dari segala macam penjuru, akidah didangkalkan, peradaban dan kebudayaan dirusak, makanan dan minuman diracuni, pakaian ditelanjangi, dan lain sebagainya sampai kita melepaskan nilai islam yang kita cintai ini. Kondisi sosial ini suatu saat akan datang kepada kita, hal ini merupakan analisa dan peringatan dari rosulullah saw.

Perang zaman sekarang adalah perang Aqidah dan ideologi

Kalau kita perhatikan, bahwa pada zaman sekarang mungkin kita tidak akan mengalami perang badar sehebat yang pernah dialami oleh rasul dan para sahabatnya, tetapi sesungguhnya perang yang kita hadapi pada zaman sekarang ini tidak kalah hebatnya dengan perang badar, tidak kurang dahsyatnya dengan perang uhud, tidak kurang ngerinya dari perang hondak. Hanya saja yang kita hadapi sekarang ini bukan ujung pedang, bukan ujung tombak, bukan ujung panah, yang kita hadapi sekarang ini yaitu perang Aqidah, perang idiologi, perang mempertahankan keyakinan, yang mana jikalau kita kalah  sekarang mungkin kita masih beragama, tetapi anak kita, cucu kita, generasi yang akan hidup 10 samapai 20 yang akan datang tidak dapat dipastikan masih mempunyai keyakinan terhadap agama islam.

Isalam tidak akan hilang dari dunia, tapi tidak mustahil gulung tikar

Islam sejatinya tidak akan mungkin hilang dari dunia, tetapi tidak mustahil islam gulung tikar dari daerah atau tempat kita jikalau kita tidak menjaganya, memeliharanya, dan mewariskannya kepada anak cucu kita. Sebagaimana yang kita ketahui sebelumnya,  bahwa dulu  islam pernah berjaya di spanyaol, kala itu islam pernah mewarnai daratan eropa, namun sekarang hanya sekedar cerita saja, karena pada waktu itu umat islam tdiak bisa memeliharanya dan mempertahankannya sehingga pada generasi selanjutnya islam hanaya tinggal cerita.

Hal ini juga pernah diperingatkan oleh rasulullah saw, sebagaimana dalam sabdanya yang artinya “Hampir datang kepada manusia suatu zaman ketika Islam tinggal namanya, Alquran tinggal tulisannya, dan masjid-masjid mereka megah tetapi jauh dari hidayah. Ulama-ulama mereka jahat, dari mereka keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu kembali.” (HR Baihaqi dalam Asy-Syu’ab).

Maka dari itu apabila kita tidak mewariskan islam  kepada generasi yang akan datang, maka serbuan-serbuan dari macam penjuru dari hari ke hari akan semakin kita rasakan kehebatnnya. Tidak mustahil sejarah spanyol akan tejadi di tempat dan daerah kita sehingga isalam akan lenyap diserbu oleh oleh orang-orang kafir.