Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar ia tergolong sebagai orang yang beriman. Beliau pun senantiasa berdoa:

“Rabbii hab lii hukman wa alhiqnii bishshhalhiin”

“Ya Allah, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang – orang yang saleh.”

Sebelum memulai do’a ini, Nabi Ibrahim terlebih dahulu menyanjung Allah, Sang Pengabul Doa.

“Allah-lah yang telah menciptakan aku. Dialah yang memberi hidayah kepadaku. Allah-lah zat yang memberi makanan untukku dan memberi minuman kepadaku, dan apabila aku sakit maka Dia juga yang menyembuhkan sakitku. Dan  Allah-lah Zat yang  mematikan aku dan juga Zat yang menghidupkan aku kembali. Dan Dia pulalah Zat yang aku berharap akan mengampuni dosa-dosaku pada hari pembalasan.”

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam memberikan teladan kepada kita dalam berdoa. Hingga dimaktubkan dalam Al-Quran surat Asy-syu’ara ayat 78 hingga 83.

Beliau memulai do’anya dengan memberikan sanjungan kepada Sang khaliq. Sanjungan bahwa Allah adalah Sang Pencipta sekaligus Sang Pemberi Petunjuk. Baru kemudian Nabi Ibrahim memohon agar digolongkan menjadi orang yang saleh.