Sahabat MQ, pengeluaran kurban termasuk dalam pengeluaran tahunan. Karena, kita mengeluarkannya satu tahun sekali.
Terkadang, kita konsentrasi terhadap pengeluaran harian, tapi kadang tidak terpikir pengeluaran 6 bulanan atau tahunan. Sehingga, kaget jika sudah masuk bulan kurban atau tenggat membayar pajak kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, Islamic Financial Advisor & Educator Febiola Ariyanti selau mensosialisasikan jika ingin mewajibkan diri berkurban setiap tahun, meski inisSunnah muakadah dalam Islam, maka sebaiknya kita memasukkan kurban ke dalam pengeluaran tahunan.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk berkurban:
- Nabung setiap bulan
Febiola mencontohkan dalam siaran Inspirasi Pagi MQFM, target kita membeli kambing seharga 2,5 juta. Jika dipikir sebulan sebelum kurban pasti berat, kecuali ada rizki yang tak terduga. Namun, kan ini tidak terduga yah, belum tahu akan ada atau tidak, maka kita harus melakukan persiapan.
kalau kita sudah memikirkan dari tahun sebelumnya, berarti kita menyisihkan 250.000 per bulan. Tentu hal ini akan menjadi ringan untuk kita.
“Tapi kalau kita tanpa nabung, langsung mengeluarkan 2,5 juta di bulan itu memang pasti berat. Nah, kalau ada rizki tidak terduga, maka bisa kurban untuk dua orang atau untuk kebutuhan lain,” ujar Febiola.
Ia menyarankan untuk mempersiapkan kurban dari jauh-jauh hari dengan menabung atau mencicil setiap bulannya. “Pisahkan di rekening khusus, karena kalau pakai rekening sehari-hari khawatir terpakai,” katanya.
- Menabung melalui Lembaga Zakat
Ada produk-produk tabungan kurban di lembaga zakat atau keuangan syariah. Jadi, kita bisa menabung di sana dan membuat akad kerjasama. Jika, nanti sudah sampai jumlahnya, maka pihak lembaga tersebut yang akan mengurus hewan kurbannya, mulai dari penyembelihan hingga distribusi.
Cara ini bisa dilakukan ketika kita tidak bisa mengurus hewan kurban dan ini bisa menjadi alternative di masa pandemi seperti sekarang.
Menabung di lembaga zakat ini sebagai pacuan untuk mendisiplinkan diri. Ini membantu ikhtiar kita, karena kadang ikhtiar kita tidak sekuat niat kita
Bagaimana jika baru terpikir kurban?
Sahabat MQ, sebenarnya ada syarat kemampuan, kalau tahun ini persiapan kurang matang, tidak bisa berkurban, yang penting kita perlihatkan ikhtiar dan menguatkan niat kita.
Kita berazam, karena kurang persiapan untuk berkurban di tahun ini, tapi berazam mulai tahun ini akan mulai menabung untuk berkurban tahun depan.
Jika ingin tetap berkurban di tahun ini, silakan lihat keuangan kita, mana anggaran yang bisa kita pakai yang skalanya lebih rendah sehingga bisa kita korbankan.
Contohnya, kita memiliki tabungan jalan-jalan. Rencananya, setelah pandemi reda akan digunakan. Secara syari, rihlah atau jalan-jalan hirarkinya di bawah sunnah muakadnya, sehingga tabungan tersebut bisa kita gunakan untuk berkurban.
Selain itu, kita juga bisa ikut sedekah kurban. Ini sebenarnya jatuhnya sedekah dan bukan menjadi kurban. Tapi, kalau sekarang bisanya cuma segini tidak apa-apa.
Sahabat MQ, jangan lupa untuk mengusahakan berkurban. Setidaknya, kita berniat untuk kurban. Karena pada dasarnya, manusia fitrahnya ingin melakukan apa yg Allah perintahkan, semoga niat dan upaya kita pun mempermudah kita untuk mendapatkan rizki agar bisa berkurban.