Apa Itu Sakit Maagh ?

Sakit maagh adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi lambung. Maagh atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah makan, biasanya karena produksi asam lambung berlebihan dan belum menderita sakit maagh. Maagh (gastritis) juga diartikan sebagai inflamasi pada dinding lambung terutama pada mukosa gaster yang ditandai adanya rasa tidak enak pada perut bagian atas, misalnya rasa perut selalu penuh, mual-mual, perasaan panas pada perut, rasa pedih sebelum atau sesudah makan.

Bagaimana Gejalanya ?

Beberapa gejala sakit maag yang merupakan dasar diagnosa yaitu :
1. Rasa tidak enak/nyeri di ulu hati
2. Rasa mual dan muntah sering sekali menyertai rasa nyeri di ulu hati.
3. Sering bersendawa
4. Berat badan biasa menurun, sering tidak cocok makanan tertentu misalnya
lemak, makanan yang pedas dan makanan yang membuat gas
5. Warna feses hitam dan kadang sampai keluar darah

Apa Penyebab Sakit Maagh ?

Peningkatan produksi asam lambung dapat terjadi karena:
1. Makanan atau minuman yang merangsang lambung yaitu makanan yang pedas
atau asam, kopi dan alkohol.
2. Faktor stres baik stres fisik (setelah pembedahan, penyakit berat, luka bakar)
maupun stres mental.
3. Obat-obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama (missal obat
rematik, antiinflamasi).
4. Jadwal makan yang tidak teratur

Beberapa tips makan yang bisa diterapkan untuk mencegah sakit magh, antara lain:

Disiplin Jam Makan

Banyaknya aktivitas yang harus dilakukan terkadang membuat kamu terlambat, bahkan lupa makan. Padahal, salah satu penyebab kambuhnya asam lambung adalah karena pola makan yang teratur. Maka itu, penting bagi kamu untuk selalu memperhatikan waktu makan kamu. Selain itu, kamu juga sebaiknya menghindari aktivitas makan dua jam sebelum tidur. Pasalnya, hal tersebut dapat memicu munculnya gejala asam lambung.

Kurangi konsumsi sayuran mentah

Mengurangi konsumsi sayuran mentah atau sayuran yang berpotensi menghasilkan gas di saluran pencernaan, seperti sawi, kol dan bunga kol. Jika ingin meningkatkan konsumsi serat dari sayuran, lakukan secara bertahap hingga bakteri baik yang membantu mencerna sayur siap terlebih dahulu. Sebab, mengonsumsi sayuran dengan jumlah banyak secara tiba-tiba bisa menyebabkan kembung karena tubuh masih dalam posisi kekurangan jumlah bakteri baik yang membantu mencerna sayuran tersebut.

Tidak Ngemil di Antara Waktu Makan

Hal ini dapat memberikan waktu yang cukup untuk tubuh kamu mencerna makanan dengan sempurna. Kebiasaan yang satu ini dapat membuat pencernaan kesulitan mencerna makanan yang terlalu banyak. Akibatnya, tubuh membutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk mencerna makanan tersebut.

Perhatikan Porsi Makan

Cara mengatasi asam lambung lainnya adalah dengan memperhatikan porsi makan. Pasalnya, makan dalam porsi besar dapat memicu refluks. Untuk menghindari kelaparan, sebaiknya kamu makan lebih sering dan dalam porsi yang lebih kecil.

Kunyah Makanan dengan Benar

Mengunyah makanan dengan baik dapat membantu enzim pencernaan mengolah dan mencerna makanan dengan lebih mudah.

Hindari Minum Air Terlalu Banyak Saat Makan

Minum terlalu banyak air saat waktu makan dapat mencairkan asam lambung dan membuat makanan yang kamu makan lebih sulit untuk dicerna.

Kurangi Kafein

Kandungan asam yang tinggi yang terdapat dalam kopi dapat menyebabkan kesempatan otot cincin kerongkongan (esophageal sphincter) untuk melemas menjadi berkurang. Akibatnya, kondisi tersebut memungkinkan asam lambung naik ke mulut. Hal ini menyebabkan terjadinya refluks asam lambung. Sama seperti kopi, teh (berkafein atau tidak) juga dapat memperburuk gejala maag.