Sahabat MQ penderitaan yang sangat besar adalah ketika berharap kepada selain Allah. Kita diperintahkan untuk ikhtiar tetapi tidak boleh berharap pada ikhtiar kita, atau sesuatu, hanya boleh berharap kepada Allah. Sayangnya kita sering memutuskan harapan kita pada selain Allah. Orang yang memutuskan harapan kepada Allah dia akan terkena penyakit hati, khawatir, gelisah, waswas, merasa gagal, jika bersemayam di dalam hati maka akan membuat menderita meskipun dalam kehidupan nya tetap mencari kesenangan.
Kebahagiaan didapatkan jika berharap pada Allah, orang yang hilang harapan kepada Allah tidak akan bisa apa-apa, tidak mampu melangkah, seperti kendaraan yang kehabisan bahan bakar dan pusat penderitaan nya dia fokus pada keburukan tidak bisa melohat potensi dari Allah, merasa slalu ada hambatan. Orang yang putus harapan kepada Allah menggap kesuksesan nya adalah kemampuan, kelebihan, kepintaran, lancar urusan, dll.
Jika kesuksesan ini tidak ada, maka dia menganggap kegagalan, dan semakin jauh dari Allah. Orang yang hati nya hidup menyadari ikhtiar adalah amal sholeh dan penentu akhirnya adalah Allah. Orang yang tidak berharap kepada Allah, bisa membuat keyakinannya kepada Allah cacat, beprasangka buruk kepada Allah dan menyalakahkan Allah sebagai sebab terhalang nya kesuksesan.
Orang Yang Putus Harapan Kepada Allah Akan
1. Suudzon pada Allah, lupa nikmat dari Allah mengadu pada manusia tidak fokus pada Allah
2. Tidak yakin Allah menolong, kedekatan dengan Allah semakin buruk
3. Salah dalam menyandarkan hati, bersandar pada kekuatan diri dan pada situasi yang kondusif
Orang seperti ini akan menderita dan bukan karakter orang yang beriman.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ ٨٧
Wahai anak-anakku, pergi dan carilah berita tentang Yusuf beserta saudaranya. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.” (QS. Yusuf 12: Ayat 87)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖٓ اِلَّا الضَّاۤلُّوْنَ ٥
Dia (Ibrahim) berkata, “Adakah orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya selain orang yang sesat?” (QS. Al-Hijr 15: Ayat 56)
Bahagia Menurut Ibnu Qoyyim
1. Mempunyai iman yang kuat
2. Beramal sholih dengan ikhlas
3. Istiqomah dalam amal sholeh
Kita menyadari bahwa berharap hanya boleh kepada Allah, namun bagaimana ketika kita kecewa terhadap manusia, apakah berarti tidak berharap pada Allah? Kecewa oleh manusia adalah hal yang normal namun kecewa dari manusia/makhluk harus jadi stimulus untuk berharap kepada Allah, dan harus bersuci.
Bersuci Menurut Para Ulama Ada 5
1. Bersuci dari Najis (bersuci fisik) wudhu, tayamum, dll
2. Mensucikan anggota tubuh yaitu pandangan, pendengaran, lisan, tangan, kaki, perut, kemaluan.
3. Mensucikan pikiran
4. Mensucikan diri dari sifat tercela, syahwat kemaluan, dendam dan marah, dengki tamak, pujian manusia, sombong dan ujub.
5. Membersihkan hati terdalam dari selain Allah
Poin 1 bersuci secara fisik dan poin 2-5 di bersihkan dengan taubat.
Cara Mengobati Kekecewaan
1. Bersihkan hati dari selain Allah
2. Merubah sudut pandang, fokus menguatkan keyakinan kita, Allah tau yang terbaik untuk kita dab Allah akan memberikan jalan keluar.
Jika kecewa terhadap manusia atau makhluk maka muhasabah lah, bisa jadi terlalu mencintai makhluk hingga membuat Allah cemburu.
Pondasi paling dasar kecintaan kepada Allah adalah taubat, kemudian ia akan zuhud kepada dunia. Namun kita harus tau apa yang di taubati. Dengan cara apa mengetahui dosa yang harus kita taubati? Dosa bisa diketahui dengan ilmu, karena banyak hal-hal ringan yang tidak terasa seperti dosa seperti lintasan hati, dengki harapan yang bersandar pada selain Allah dll.
Imam Al Ghazali mengatakan taubat itu ilmu hal amal, ilmu yang jika di paham kan mampu mempengaruhi spiritual nya, dan action beramal, berhenti dari dosa yang kecil dan besar, dan berusaha tidak mengulangi, perbanyak istigfar yang mengandung taubat (menyesali dosa). Semoga dengan taubat itu mengundang ampunan Allah dan tersambung dengan Allah. Allah pemilik segalanya, jangan pernah berharap pada selain Allah, ikhtiar di perbolehkan namun hasil di tentukan oleh Allah.
Program: Inspirasi Keluarga – Langkah Kecil untuk Bahagia
Narasumber: Ibu Khairati
Penyiar: Asila Ghania