Ridha-Allah

Menemukan Bahagia dalam Ridha Allah

Kebahagiaan sejati bukan ditentukan oleh harta, rumah mewah, atau jabatan tinggi, melainkan oleh satu hal utama: ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika Allah telah ridha, maka sesederhana apapun kehidupan seseorang, ia tetap akan merasa bahagia. Sebaliknya, sebesar apapun harta yang dimiliki, jika jauh dari ridha Allah, hidup akan terasa sempit dan menderita.

Ketika Allah ridha kepada seorang hamba, sekecil apa pun rezekinya akan terasa cukup. Rumah sederhana pun terasa istana, kendaraan apa adanya tetap membawa ketenangan. Sebaliknya, bila seseorang jauh dari ridha Allah, maka harta melimpah pun takkan menghadirkan kebahagiaan. Allah memiliki beragam cara untuk membahagiakan hamba-Nya. Kadang bukan dengan memperbanyak harta, tetapi dengan menumbuhkan rasa syukur di hati.

Demikian pula sebaliknya, Allah pun bisa menghukum hamba dengan cara halus: harta berlimpah tapi hati gelisah, rumah megah tapi keluarga berantakan, kedudukan tinggi tapi tak ada ketenangan. Sebab kebahagiaan sejati tidak bersumber dari materi, tetapi dari hati yang diridai Allah.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)

Karena Allah memiliki banyak cara untuk membahagiakan hamba-Nya. Kadang, kebahagiaan datang bukan dari kelimpahan materi, tapi dari keluarga yang pandai bersyukur, hati yang tenang, dan ridha nya Allah. Sebaliknya, Allah pun memiliki banyak cara untuk menguji atau menghukum hamba yang lalai, meskipun lahirnya tampak berkecukupan.

Cara untuk mencapai kebahagiaan sejati adalah dengan:
1. Menanamkan keyakinan bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita.
2. Berdoa dengan adab, tidak memaksa Allah mengikuti keinginan kita.
3. Bersyukur dan ridha terhadap setiap ketentuan Allah, baik yang kita sukai maupun tidak.
4. Menjauhi prasangka buruk (su’udzan) kepada Allah ketika doa belum diijabah.
5. Mujahadah (berjuang) melawan nafsu dan keluhan hati dengan istighfar serta tawakal.

Hidup yang bahagia adalah hidup yang ridha terhadap takdir Allah, bukan hidup yang selalu menuntut keadaan sesuai keinginan. Orang yang bersyukur dengan yang ada akan lebih tenang daripada yang sibuk memikirkan apa yang belum ia miliki.

Program: Inspirasi Malam – Kajian Ahklak
Narasumber: Ustadz Sapria Muhammad
Penyiar: Krisna Bahri