Jagalah-Allah-Ia-Akan-Menjagamu

Menjaga Hak-Hak Allah agar Allah Menjaga Kita

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda: “Wahai anak muda, aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Apabila engkau memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah…” (HR. Tirmidzi).
Seorang hamba harus menjaga hak-hak Allah. Maksudnya bukan menjaga zat Allah, karena Allah Mahabesar dan tidak membutuhkan penjagaan makhluk. Melainkan menjaga perintah-Nya, larangan-Nya, syariat-Nya, serta keyakinan dalam hati.

Allah menjaga hamba-hamba-Nya yang menjaga hak-hak-Nya. Penjagaan itu meliputi:
1. Agama dan keyakinan – hati tetap istiqamah, iman tidak futur, dan keyakinan tetap lurus.
2. Keturunan dan keluarga – seperti yang dijelaskan Ibnu Rajab rahimahullah, anak keturunan dijaga menjadi baik jika orang tuanya menjaga hak-hak Allah.
3. Kesehatan dan keselamatan – terhindar dari bahaya makhluk, baik manusia, jin, maupun binatang.
4. Harta dan kehormatan – Allah menjaga dari kehinaan meminta-minta, menutup aib, dan menjaga kemuliaan seorang mukmin.
5. Akhirat – Allah menjaga kita di alam kubur, pada hari hisab, dan keselamatan di akhirat kelak.

Kita harus menjaga hak-hak Allah dari sejak dini, tanpa menunggu usia tua atau waktu tertentu. Setiap detik kehidupan adalah ujian. Sebagaimana doa dalam Al-Qur’an: “Ya Rabb kami, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan karuniakanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi karunia.” (QS. Ali Imran: 8).

 

Penjagaan Allah berlaku di seluruh aspek kehidupan manusia:
Di dunia – saat beribadah, bekerja, berkeluarga, bahkan ketika menghadapi masalah.
Di alam barzakh – menjaga dari fitnah kubur.
Di akhirat – memberi keselamatan dari siksa dan mendekatkan kepada rahmat-Nya.

Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa seandainya seluruh manusia berkumpul untuk memberi manfaat, mereka tidak mampu kecuali dengan izin Allah. Begitu pula mudarat, tidak akan sampai kecuali yang Allah tetapkan. Artinya, sandaran hidup hanya Allah, bukan makhluk. Mengharap kepada makhluk membuat hati gelisah, kecewa, bahkan hina. Sebaliknya, berharap kepada Allah mendatangkan ketenangan dan kemuliaan.
Bagaimana cara kita menjaga Hak-Hak Allah? Bisa juga dengan:
1. Menjaga salat – melaksanakan tepat waktu, dengan khusyuk dan tuma’ninah.
2. Berbaik sangka kepada Allah – yakin Allah tidak pernah berbuat buruk, seperti doa Nabi Yunus dalam perut ikan: “Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh-zhalimin.”
3. Berdoa dan bergantung kepada Allah“Apabila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Apabila engkau memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.”
4. Menjauhi transaksional dalam kebaikan – berbuat baik bukan agar dibalas manusia, tapi karena mencari rida Allah.
5. Ikhlas dalam amal – tidak berharap pujian, tidak kecewa bila tidak dihargai, karena balasan hanya dari Allah.

 

Program: Inspirasi Malam – Kajian Marifatullah
Narasumber: KH Abdullah Gymnastiar