Fawaid Al-Jaliyah: Warisan Ilmu Faraid yang Menembus Zaman
Dalam khazanah keilmuan Islam, ada satu cabang ilmu yang sangat agung namun sering terlupakan—yaitu ilmu faraid, ilmu tentang pembagian warisan sesuai ketentuan syariat. Ilmu ini bukan sekadar hitungan harta, tetapi sebuah sistem keadilan yang Allah tetapkan dengan penuh hikmah. Salah satu karya agung yang membahas ilmu faraid secara ringkas namun mendalam adalah kitab Fawaid Al-Jaliyah fi al-Mabahis al-Fardiyah.
Kitab ini lebih dikenal luas dengan nama Matan Ar-Rahabiyah. Ditulis dalam bentuk nadham (bait syair), karya ini disusun oleh Al-Imam Al-‘Allamah Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad Ar-Rahabi Asy-Syafi‘i, seorang ulama besar mazhab Syafi‘i. Beliau lahir pada tahun 557 H dan wafat pada 597 H. Meski telah berlalu hampir seribu tahun, karya beliau tetap hidup dan menjadi rujukan para penuntut ilmu hingga hari ini.
Apa yang membuat kitab ini begitu istimewa? Salah satunya adalah kesederhanaan bahasanya, sehingga mudah dihafalkan dan dipahami. Nadham Ar-Rahabiyah menguraikan prinsip-prinsip faraid secara sistematis—mulai dari siapa saja ahli waris, bagian masing-masing, hingga kasus-kasus warisan yang kompleks. Karena itu, kitab ini menjadi materi wajib di banyak pesantren, majelis taklim, dan lembaga pendidikan Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pelajarilah ilmu faraid dan ajarkanlah ia kepada orang lain, karena sesungguhnya ia adalah setengah dari ilmu. Ilmu ini akan dilupakan, dan ia adalah ilmu yang pertama kali akan dicabut dari umatku.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadis ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga ilmu faraid agar tidak hilang ditelan zaman. Ketika hukum waris Islam diterapkan, maka keadilan dapat terwujud, hak ahli waris terpenuhi, dan potensi sengketa dapat dicegah.
Imam Ar-Rahabi mungkin telah lama berpulang, namun amalnya tidak berhenti. Setiap huruf dalam kitab ini, setiap bait yang dihafalkan, dan setiap hukum waris yang diterapkan darinya—semua menjadi aliran pahala jariyah yang tidak pernah putus.
Inilah keindahan ilmu dalam Islam. Ia bukan sekadar catatan di atas kertas, melainkan cahaya petunjuk yang menghidupkan umat lintas generasi. Kitab Fawaid Al-Jaliyah fi al-Mabahits al-Fardiyah menjadi bukti nyata bahwa ilmu yang ditulis dengan niat tulus akan abadi, meski penulisnya telah lama tiada.
Program: Inspirasi Malam – Kajian Fikih Waris
Narasumber: Ustadz Suryawan
Penyiar: Krisna Bahri