Dikalangan masyarakat sudah cukup populer istilah penyakit pengapuran sendi, walaupun sebagian dari mereka mempunyai pemahaman yang keliru karena menganggap penyakit tersebut terjadi karena kekurangan zat kapur. Penyakit pengapuran sendi yang istilah medisnya adalah osteoartritis, juga sering dikelirukan dengan pengeroposan tulang atau osteoporosis, dimana kedua penyakit ini mempunyai gejala dan pengobatan yang sangat berbeda. Oleh masyarakat awam, kondisi pengapuran sendi sering dianggap sama dengan pengeroposan tulang, karena kedua penyakit itu memiliki kemiripan, yakni kedua penyakit itu kerap menyerang orang yang berusia lanjut. Padahal kedua penyakit ini, sangatlah berbeda.

Secara umum, perbedaan penyakit pengapuran sendi dan pengeroposan tulang terletak pada bagian tubuh yang diserang. Penyakit pengapuran sebagian besar terjadi karena proses penuaan (degeneratif) yang menyerang persendian tubuh terutama sendi-sendi penyangga berat badan seperti lutut, panggul dan pergelangan kaki, sedangkan pengeroposan menyerang tulang-tulang dalam tubuh terutama tulang belakang dan pinggul yang mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Dalam sendi lutut, terdapat tiga komponen tulang yaitu ujung tulang paha (femur), tulang tungkai bawah (tibia) dan tulang lutut (patella). Pada bagian ujung dari tulang, terdapat komponen yang disebut dengan tulang rawan. Tulang rawan berperan melapisi ujung tulang di persendian. Dengan adanya tulang rawan, ketiga tulang tersebut bertemu, namun tidak terjadi gesekan, dan gerakan sendi menjadi mulus. Sesuai perjalanan usia, pada orang tua akan terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi. Selain faktor usia, ada juga faktor lain yang dapat mempercepat proses kerusakan. Misalnya infeksi, trauma, aktifitas yang tinggi atau berat badan berlebih. Jika terjadi kerusakan, maka tulang rawan menjadi tipis dan permukaannya tidak rata, akibatnya terjadi gesekan antara tulang dengan tulang sehingga menimbulkan nyeri.

Apa saja tanda-tanda dan gejala osteoarthritis?

Kenali Gejala Pengapuran Tulang dan Cara Mencegahnya, Jangan Dianggap  Sepele - Hot Liputan6.com

Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Keparahan gejalanya pun bisa bervariasi pada setiap orang. Sebagian orang mungkin merasakan gejala yang ringan dan kerap hilang-timbul. Namun, sebagian orang lainnya mungkin merasakan gejala yang lebih parah dan terus menerus terjadi hingga penderitanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala osteoarthritis yang umumnya terjadi adalah:

  • Nyeri pada persendian, yang umumnya dirasakan selama beraktivitas atau setelah beraktivitas.
  • Sendi terasa kaku, yang umumnya terasa pada pagi hari dan akan pulih sendirinya dalam waktu 30 menit, atau ketika sedang tidak aktif melakukan kegiatan.
  • Sendi terasa lebih lunak saat diberikan tekanan.
  • Sendi kehilangan sifat fleksibilitasnya, yang membuatnya menjadi lebih kaku dan sulit untuk digerakkan.
  • Timbul bunyi klik atau retakan ketika sendi ditekuk atau digerakkan.
  • Munculnya taji tulang di sekitar sendi, yakni tonjolan tulang yang keras dan tajam.
  • Pembengkakan di sekitar sendi.
  • Otot di sekitar sendi yang melemah.