Sahabat MQ, ketika kita tidak mengetahui mengenai suatu ilmu, maka langkah yang perlu kita lakukan adalah belajar. Sebagai seorang muslim, kewajiban kita adalah belajar, terutama belajar yang berkaitan dengan syariat islam.
Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, “menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
Ya, terutama ilmu mengenai Alqur’an dan hadits wajib untuk kita pelajari. Imam Ibnul Qayyim mengatakan, manusia itu dibedakan dari jenis binatang dengan adanya keutamaan ilmu dan penjelasan. Jika manusia tidak memilki ilmu, maka binatang melata dan binatang buas itu lebih banyak makan, lebih kuat, lebih banyak nafsunya, lebih banyak memiliki anak, dan lebih panjang umurnya dari pada manusia. Manusia, dibedakan dari binatang, karena ilmu dan penjelasan yang dimilkinya, jika keduanya tidak ada, maka yang tersisa adalah adanya sisi persamaan antara manusia dan binatang, yaitu sifat ‘kehewanan’ saja.
Sahabat MQ, tentu kita tidak mau disamakan dengan binatang. Karena, jika manusia tidak memiliki ilmu terhadap hal-hal yang bermanfaat untuk dunianya dan tempat kembalinya di akhirat maka seakan-akan binatang itu lebih baik darinya. Hal ini karena selamatnya binatang di akhirat dari apa yang menghancurkannya, sedangkan manusia yang tidak memiliki ilmu tidak bisa selamat.
Mengapa kita perlu menuntut ilmu?
Sahabat MQ, kita perlu menuntut ilmu untuk menjaga kita dari kesesatan dan beramal tanpa ilmu. Hasan Al–Bashri rahimahullah berkata, beramal tanpa ilmu itu seperti berjalan di luar jalur. Orang yang beramal tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkannya akan lebih banyak daripada kebaikan yang diraih. Oleh karena itu, carilah ilmu dengan tidak mengganggu ibadah dan beribadahlah dengan tidak mengganggu mencari ilmu.
Menuntut ilmu syar’i juga merupakan sarana untuk meraih cinta Allah terhadap seorang hamba.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “tidak ada sesuatu yang lebih harum bagi seorang hamba, tidak ada pula yang lebih lezat, lebih sejuk dan lebih nikmat untuk hati dan kehidupannya, melebihi cinta Allah subhanahu wata’ala. Terus-menerus berdzikir kepada–Nya dan berjalan meraih keridhaan–Nya. Inilah kesempurnaan yang tidak ada kesempurnaan lagi sesudahnya dan untuk itulah makhluk diciptakan, serta tidak ada jalan untuk meraihnya, kecuali melalui pintu ilmu karena kecintaan terhadap sesuatu merupakan cabang dari pengetahuannya terhadap sesuatu yang dia cintai.
oleh karena itu, belajarlah.. ketika kita tidak mengetahui mengenai suatu perkara, belajarlah! dan jangan pernah merasa lelah untuk belajar. Seperti kata Imam Syafi’i, berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah engkau berjuang. Jika engkau tak tahan lelahnya belajar, engkau akan menanggung perihnya kebodohan.
(Konten ini disiarkan dalam program Mozaik Islam setiap Sabtu – Ahad pukul 17.00 WIB)