Sahabat MQ Rasulullah Muhammad SAW menjadi teladan utama atau uswatun hasana dalam segala aspek kehidupan. karena hidup beliau sangat terperinci dalam setiap aspek. Setiap tindakan, ucapan, dan keputusan beliau mencerminkan kebijaksanaan, kesederhanaan, dan kasih sayang. Beliau menunjukkan cara hidup yang penuh kasih sayang, kejujuran, kesabaran, dan keadilan. Rasulullah Muhammad SAW mewarnai kehidupan umat manusia dengan sejarah yang penuh makna dan peribadahan yang mendalam.
Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak, dan akhlakul karimah (akhlak yang mulia). Akhlakul Karimah Dimulai dari Keimanan. Keimanan merupakan fondasi utama bagi pembentukan akhlak yang mulia. Keimanan yang kuat kepada Allah SWT, Rasul-Nya. Keimanan Berasal dari Ilmu, ilmu adalah kunci utama untuk memahami ajaran agama dan mengamalkannya dengan benar
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
laqad kâna lakum fî rasûlillâhi uswatun ḫasanatul limang kâna yarjullâha wal-yaumal-âkhira wa dzakarallâha katsîrâ
Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah. (Qs.Al-Ahzab: 21)
Pendidikan yang paling efektif adalah pendidikan yang berbasis pada kasih sayang dan keteladanan. Keteladanan dimulai dari diri kita sendiri, khususnya dalam lingkungan keluarga. Mendidik diri sendiri merupakan langkah awal dalam menjadi teladan yang baik bagi orang lain.
Keteladanan adalah memberi contoh melalui tindakan, bukan sekadar menyuruh orang lain tanpa terlebih dahulu mengamalkannya sendiri. Keteladanan sejati terwujud ketika kita meninggalkan kebiasaan buruk dan menunjukkan sikap yang baik melalui perbuatan nyata.
Keteladanan dalam pendidikan bisa dilakukan melalui dua cara: metode langsung dan metode tidak langsung.
1. Keteladanan Langsung:
Metode ini berarti guru memberikan contoh konkret melalui tindakan sehari-hari di kelas, yang meniru sikap dan perilaku Rasulullah SAW.
2. Keteladanan Tidak Langsung:
Metode ini melibatkan kisah-kisah atau cerita yang mengandung nilai-nilai akhlak dan moral yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW
Kunci dari keteladanan adalah keistiqamahan, yaitu konsistensi dan keteguhan dalam menjalankan nilai-nilai yang baik secara terus-menerus, tanpa tergoyahkan oleh tantangan atau godaan.
Strategi Keistiqamahan:
- Dimulai Dari Diri Sendiri
- Proses Pembelajaran dalam Pendidikan
- Diedukasi Supaya Mengetahui (Ilmu)
- Dilatih Supaya Mampu (Keterampilan)
- Dibina Supaya Istiqamah (Konsistensi)
Pendidikan akhlak juga dimulai dari rumah, karena rumah adalah lingkungan pertama yang menjadi tempat anak belajar dan berkembang Dalam Islam, keluarga dan orang tua, terutama ibu, memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak dengan kasih sayang dan keteladanan Pendidikan anak usia dini dimulai dari ibunya, dan dalam hazanah Islam, pendidikan akhlak dimulai bahkan sebelum kelahiran anak, yaitu sejak anak masih dalam kandungan. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran ibu dalam mendidik anak sejak awal kehidupan, yang berawal dari proses kehamilan itu sendiri.
Narasumber: Alex Kuswadi, S.Pd.I., M.Pd. (Komisaris Duta Transformasi Insani)
Program: Inspirasi Pagi – Bincang Motivasi