Minyak goreng berulang kali atau yang lebih dikenal dengan minyak jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya. Minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga yang dapat digunakan kembali untuk keperluan kuliner, akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan sehingga dapat menyebabkan penyakit kanker dalam jangka waktu yang panjang.

Minimnya pengetahuan tentang pemanfaatan minyak jelantah oleh masyarakat membuat melimpahnya limbah minyak jelantah. Minyak jelantah yang seharusnya bisa dimanfaatkan menjadi berbagai bahan yang berguna bagi kebutuhan masyarakat namun tidak terpakai.

Melimpahnya limbah tersebut jika dibiarkan juga akan merusak lingkungan. Akan tetapi dengan kurangnya pengetahuan dari masyarakat akan manfaat minyak jelantah menajadikan limbah tersebut hanya terbuang sia-sia. Ada juga limbah yang digunakan kembali oleh masyarakat untuk menggoreng makanan ataupun sebagainya. Tanpa disadari hal tersebut dapat merugukan dirinya sendiri dalam hal kesehatan. Namun jika masayarakat bisa melihat peluang dari pemanfaatan limbah minyak jelantah tersebut dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Minyak jelantah dapat dimanfaatkan dengan berbagai hal yang berguna bagikehidupan sehari-hari. Minyak jelantah digukanan kembali atau dimanfaatkansebagai sabun mandi yang berbau wangi, pembersih lantai, dibuat menjadi bahan bakar alternatif yaitu biodiesel dan digunakan sebagai oli kendaraan bermotor.

Sumber: Radio 102,7 MQ FM Bandung, Inspirasi Siang, 13.00 WIB