Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi dengan tepat dan benar. Perhatian Agama Islam terhadap bidang pendidikan sangat serius, hal ini terbukti dengan banyaknya ayat Al-Qur‟an tentang pendidikan, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang meninggikan orang-orang berilmu beberapa derajat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Terjemah:”Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pendidikan mempunyai komponen yang terpadu dan saling terkait. Pendidik (Guru) dan peserta didik (murid) merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Salah satu aspek penting yang sangat terkait dengan guru dan murid adalah adab. Adab merupakan inti pendidikan dan proses pendidikan karena adab merupakan salah satu tujuan pengetahuan yakni menanamkan kebaikan dalam diri manusia sebagai manusia dan sebagai diri individual. Adab merupakan bagian dari ta‟dib (pendidikan) yang merupakan istilah lain dari tarbiyah. Pendidikan di Indonesia sedangmengalami krisis adab, nilai-nilai kebaikan semakin merosot tidak seimbang dengan kemajuan teknologi dan kualitas intelektual yang berkembang dalam pendidikan.

Banyak terjadi dalam proses pendidikan adab guru dan murid yang kurang sesuai dengan nilai pendidikan Islam seperti mengajarkan muridnya untuk sholat jamaah namun gurunya sendiri tidak jamaah, guru yang terburu- buru berpindah materi sementara murid belum memahami, guru yang berbicara kasar, serta adab-adab lain yang kurang sesuai dengan kode etik guru. Begitu juga adab murid yang semakin merosot seperti tidak patuh terhadap guru, membolos, merendahkan guru, menghina teman-teman belajarnya, perkelahian, murid yang berbohong kepada guru, mencontek, serta masih banyak adab murid yang perlu pembenahan dan perbaikan.

Tidak bisa dipungkiri peranan pendidik sangat penting dalam proses pendidikan khususnya meningkatkan kualitas nilai-nilai kebaikan. Peranan pendidik selain kunci dari transfer of knowledge juga sebagai kunci suksesnya transfer of value. Pendidik bukan hanya bertanggungjawab terhadap bagaimana caranya mengajar tapi juga bertanggungjawab sebagai suri tauladan. Tugas pendidik harus dijalankan sesuai fungsinya, sehingga pendidikan membuahkan hasil yang bagus sesuai tujuan pendidikan. Hakikatnya mendidik anak itulah mendidik rakyat. Memperbaiki kualitas pendidikan berarti memperbaiki bangsa dan negara. Dalam pendidikan, adab guru biasa disebut dengan kode etik guru.

Adab guru (pendidik) dalam kehidupan sehari-hari ataupun ketika mengajar sangat berpengaruh terhadap prilaku dan suskesnya proses belajar mengajar. Adab guru tidak bisa dipisahkan dengan pembelajaran karena guru yang baik adalah sebagai panutan bagi muridnya. Adab murid sangat terkait dengan adab guru, umumnya murid selain memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru juga memperhatikan adab guru baik dalam proses belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas dalam kehidupan sehari-hari.

Adab guru dalam kehidupan sehari-hari maupun ketika mengajar dan adab murid terhadap gurunya merupakan faktor dari keberhasilan pendidikan disamping masih ada faktor lain yang mendukung keberhasilan pendidikan. Adab guru yang kurang bisa dijadikan tauladan menjadi salah satu faktor penyebab kemunduran moral dan sangat terkait dengan mundurnya adab murid. Terhadap murid, ada tiga tugas utama bagi seorang pendidik atau guru, yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mendidik tidak terikat oleh tempat dan waktu yakni baik di dalam sekolah maupun sekolah seperti di rumah dan masyakarat. Mendidik tidak terbatas pada materi pelajaran namun lebih bersifat mengembangkan nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran, sopan santun, keikhlasan dan tolong-menolong. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengajar lebih bersifat mengajarkan materi pelajaran dilingkungan sekolah atau lebih bersifat teknis menyampaikan materi pelajaran. Melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa. Salah satu tugas pendidik yang masih kurang maksimal diwujudkan ialah meneruskan dan mengembangkan nilai- nilai hidup.